(Business Lounge – Tech & Gadget) Seiring dengan semakin meningkatnya penggunaan internet, konsen pengguna terhadap kerahasiaan data pribadi mereka menjadi isu yang penting. Terlebih lagi akhir-akhir ini terjadi peningkatan kasus pelanggaran privasi, hal ini telah menyebabkan keresahan dari para pengguna internet. Hal inilah yang membuat Google berupaya untuk meningkatkan kontrol privasi bagi penggunanya untuk memberikan rasa nyaman yang lebih kepada lebih dari 1 miliar penggunanya.
Melalui Guemmy Kim selaku manajer produk untuk pengaturan dan pengendalian akun, Google mengakui bahwa pengaturan privasinya selama ini cukup membingungkan dan memakan waktu, hal ini karena pengaturan tersebut tidak terorganisir dengan baik sehingga sulit ditemukan oleh penggunanya. Pengaturan privacy selama ini tersebar secara acak dalam web, dan Google juga tidak menyediakan banyak keterangan mengenai pengaturan tersebut. Sekarang dengan menggunakan fitur “My Account” yang baru di-redesign, pengguna dapat lebih mudah untuk menemukan dan memahami pengaturan privacy-nya.
Kontrol privasi Google memungkinkan orang untuk membatasi jenis iklan yang mereka lihat. Pengguna juga dapat mencegah Google untuk logging aktivitas mereka di komputer pribadi dan perangkat mobile, meskipun pembatasan tersebut mungkin akan menghasilkan hasil yang kurang relevan dan lebih lambat dari pencarian yang pengguna lakukan.
Dalam rangka meningkatkan privacy penggunanya, perusahaan raksasa internet ini juga telah meluncurkan sebuah situs baru http://privacy.google.com yang akan menjawab semua pertanyaan yang sering diajukan (FAQ) yang berkaitan dengan kekhawatiran akan mekanisme yang digunakan Google dalam mengumpulkan dan menggunakan data dalam jumlah yang sangat besar ini. Situs ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti apakah perusahaan menjual data pribadi dan informasi yang diberikan kepada pengiklan.
Berdasarkan survei terbaru dari Pew Research Center, diketahui sebanyak 93 % dari orang Amerika Serikat mengatakan memiliki kontrol atas data personal mereka adalah hal yang penting, namun hanya 9 % dari responden survei ini yang merasa memiliki kendali atas seluruh informasi mereka sedangkan 50 % dari responden mengatakan mereka memiliki sedikit kendali atas data mereka.
Sejak tahun 2010, Google telah ditegur oleh regulator di Amerika Serikat dan Eropa mengenai berbagai pelanggaran privasi, hal-hal seperti mengekspos kontak email, melacak secara diam-diam pengguna browser Apple Safarinya dan mengintai di jaringan Wi-Fi. Kejadian pada tahun 2013, Edward Snowden membocorkan dokumen-dokumen rahasia yang menunjukkan bahwa badan keamanan nasional Amerika Serikat terlibat dalam koleksi massa catatan telepon, menempatkan perusahaan yang memiliki data besar seperti Google, Facebook dan Apple semakin diawasi. Berbagai kesalahan dalam hal privacy pengguna ini membuat Google selalu belajar dari itu semua, untuk memberikan layanan yang lebih baik bagi penggunanya.
Rebecca Hayati/VMN/BL/Managing Partner E-Commerce
Editor: Ruth Berliana