(Business Lounge – Do You Know?) Konferensi Asia Afrika yang pernah berlangsung pada 18 April-24 April 1955 merupakan sebuah ajang kebanggaan bangsa. Bayangkan saja, baru 10 tahun usia Negara Kesatuan Republik Indonesia pada waktu itu, namun dapat mengkordinir sebuah acara berskala internasional yang mempengaruhi dunia. Berikut adalah 10 fakta yang menarik untuk kita ketahui mengenai KTT Asia Afrika 1955.
1. Peserta KTT Asia Afrika 1955 kebanyakan adalah negara-negara yang baru saja memperoleh kemerdekaan.
2. Ada 29 negara dan 1 utusan yang mengirim delegasi ke KTT Asia Afrika 1955, yakni 28 peserta, 1 peninjau (Siprus), dan satu utusan (Jerusalem Palestina).
3. Ada ratusan tamu asing yang mengikuti KTT Asia Afrika 1955 tiba di Bandar Udara Kemayoran, Jakarta, dan melalui jalan darat menuju ke Bandung.
4. Hampir semua kepala pemerintahan menginap di bungalo dengan total jumlah bungalo 31 buah di sepanjang Jalan Cipaganti, Jalan Lembang, dan Jalan Ciumbuleuit. Tetapiada juga yang memilih menginap di Hotel Savoy Homan.
5. KAA 1955 diliput 377 wartawan, dari dalam dan luar negeri. Mereka diinapkan di Hotel Swarha Islamic di pojok Alun-alun Bandung.
6. Aparat keamanan yang diturunkan untuk mengamankan KTT Asia Afrika 1955 jumlahnya mencapai 1.700 orang.
7. Persiapan KTT Asia Afrika 1955 ini dipimpin langsung oleh Presiden RI pertama, Soekarno yang turun sendiri untuk mengecek persiapan termasuk menentukan sajian makanan, yang terdiri dari makanan khas Indonesia, seperti soto, sate, dan gado-gado. Selain itu juga hidangan makanan ringan, seperti klepon, pukis, lemper, kue lapis, dan cendol.
8. Terkait layanan telekomunikasi yang terdiri dari jaringan telepon, telegram, dan pos maka layanan tersebut pun dimaksimalkan dengan meningkatkan pengiriman telegram hingga 100.000-200.000 kata per hari. Hal ini memaksa Pimpinan Pos, Telepon, dan Telegram bekerja ekstra keras.
9. Untuk transportasi maka pemerintah Indonesia menyediakan 145 sedan, termasuk Plymouth Belvedere dan Opel Kapitan keluaran tahun 1954, 30 taksi, 20 bus, dan 230 sopir untuk melayani keperluan para peserta dan wartawan. Guna memenuhi kebutuhan bahan bakar, disediakan setiap harinya 30 ton, dan stok untuk 5 hari sebanyak 175 ton. Perusahaan minyak Stanvac menyiapkan instalasi minyak di Cirebon yang dapat menyimpan 800.000 liter BBM (setara hampir 800 ton). Selain itu dibangun empat stasiun pengisian bahan bakar minyak untuk umum (SPBU) tambahan di Bandung.
10. Pada saat istirahat di sela-sela sidang pleno yaitu pada pukul 13.00 – 15.00, tiba-tiba hujan turun dengan amat derasnya. Tidak disangka, ruang sidang pleno bocor sehingga air membasahi kursi dan meja yang diperuntukkan bagi para menteri dan pejabat-pejabat tinggi juga menggenangi lantai. Dengan cekatan Dr Roeslan Abdulgani yang saat itu menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Departemen Luar Negeri mengunci pintu ruang sidang dan memimpin sendiri petugas-petugas di tempat itu untuk mengeringkan meja, kursi, dan lantai yang tergenang air. Mereka menggunakan lap-lap pel, karung goni, lap yang dapat menyerap air, dan ember-ember.
uthe/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana