(Business Lounge – Business Insight) Untuk pertama kalinya dalam delapan dekade sejarah, Toyota Motor Corp mengangkat seorang eksekutif yang bukan berkebangsaan Jepang. Pada Rabu (3/4) Toyota secara resmi telah mengumumkan bahwa Didier Leroy, seorang yang berkebangsaan Prancis akan diangkat menjadi Executive Vice President demikian berita yang dilansir oleh The Wall Street Journal. Pria berusia 57 tahun ini semula bertugas mengawasi bisnis Toyota di Eropa. Ia adalah seorang pejabat senior Toyota yang telah bergabung dengan perusahaan produsen mobil Jepang ini sejak 1998 setelah bekerja di Renault SA selama 16 tahun. Produsen mobil terlaris di dunia ini semula hanya menempatkan bangsanya pada posisi-posisi teratas.
Selain Leroy, Toyota juga menyebut nama Julie Hamp sebagai managing officer yang dengan otomatis menambah jumlah kecil pekerja non-Jepang di perusahaan yang berada di peringkat atas ini. Hamp saat ini menduduki posisi chief communications officer di Toyota Motor North America.
Bukan Orang Jepang
Diangkatnya Didier Leroy yang berkebangsaan Prancis merupakan suatu peristiwa bersejarah bagi Toyota oleh karena selama delapan dekade terakhir, perusahaan Jepang ini hanya mengangkat kaum sebangsanya untuk menduduki posisi executive vice president.
Tetapi hal ini ternyata tidak hanya dilakukan oleh Toyota, baru-baru ini, beberapa perusahaan telah menempatkan lebih banyak eksekutif asing pada posisi-posisi penting. Pada hari Rabu (4/3), Takeda Pharmaceutical Co juga mengumumkan penempatan Christophe Weber, seorang Prancis yang semula sebagai presiden dan chief operating officer untuk menjadi presiden dan chief executive officer efektif 1 April mendatang.
Menghargai Diversifikasi
Langkah produsen mobil Jepang ini mencerminkan adanya suatu perubahan budaya perusahaan yang dianutnya, yaitu dengan membuka diri bagi diversifikasi terutama bagi mereka yang menduduki level atas di perusahaan. Hal ini tentu saja berhubungan dengan adanya concern atas bisnis otomotif Jepang yang dilakukannya di negara-negara lain. Bagaimana tidak, Toyota, perusahaan terbesar di Jepang harus membuka diri kepada fakta bahwa 83% dari penjualan produknya tidak dilakukan di Jepang melainkan di negara-negara lain di luar Jepang. Selain itu Toyota juga memproduksi sekitar dua pertiga dari kendaraan di luar negeri. Saingan terbesarnya adalah Jerman Volkswagen AG dan General Motors Co AS
Penjualan di Indonesia sendiri pada semester 1 tahun lalu penjualan Toyota di Indonesia mencapai 223.563 unit atau ke-4 terbesar setelah Amerika Serikat, Jepang 836.624, dan Cina. Walaupun performa penjualan Toyota di Indonesia untuk tahun 2014 secara keseluruhan menurun.
Terobosan Akio Toyoda
Presiden Toyota, Akio Toyoda, cucu dari pendiri Toyota Motor, memang telah membawa perubahan yang siginificant dengan mengambil langkah-langkah untuk membawa mereka yang memiliki latar belakang yang berbeda untuk menduduki posisi eksekutif di Toyota. Pada tahun 2013 perusahaan menambahkan direksi dari luar Toyota untuk pertama kalinya, termasuk Mark Hogan, seorang Amerika yang adalah mantan eksekutif GM.
uthe/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana