(Business Lounge – Business Insight) Merek mewah dari Italia, Salvatore Ferragamo mengharapkan pertumbuhan penjualan pada tahun ini setelah kontribusi kinerja pada Tahun Baru Imlek yang “sangat baik” pada bulan Februari kemarin, demikian dikatakan Chief Executive Michele Norsa pada hari Minggu (1/3) seperti dilansir oleh Reuters.
Ferragamo melaporkan pada akhir Januari lalu bahwa terdapat kenaikan sebesar 6 persen pada pendapatan tahunan untuk tahun 2014 menjadi 1,3 miliar euro (sekitar 18 triliun rupiah). Pendapatan tahun lalu ini akan dipublikasikan pada 12 Maret mendatang.
Norsa mengatakan melemahnya euro, harga minyak yang lebih rendah, pasar keuangan apung dan dampak program pembelian obligasi Bank Sentral Eropa adalah faktor-faktor yang mendukung outlook 2015, meskipun juga terdapat ancaman global yang sedang berlangsung seperti para ekstrimis.
“Adalah masuk akal untuk mengharapkan sebuah pertumbuhan pada tahun ini,” demikian dikatakan Norsa kepada wartawan menjelang sebuah acara pertunjukan dari koleksi Autumn / Winter 2015 ketika para wartawan melontarkan pertanyaan seputar penjualan. “Februari adalah bulan yang sangat baik,” tambahnya.
Tahun Baru Imlek memiliki dampak yang signifikan terhadap belanja khususnya barang-barang mewah. Namun berbeda dengan rumah mode Italia, Prada yang mengatakan pada minggu lalu bahwa penjualan sampai dengan akhir Januari telah diluar harapan oleh karena Tahun Baru Imlek jatuh pada 19 Februari, sedangkan pada tahun 2014 Tahun Baru Imlek jatuh pada 31 Januari.
Tetapi Norsa berpendapat menyatakan kenyataan yang berbeda sebab pesta tahun baru itu telah membawa wisatawan Tiongkok tidak hanya ke tempat-tempat seperti Korea, Jepang, Australia, Pantai Barat Amerika Serikat, tetapi juga ke Eropa, termasuk Italia.
“Kami telah melihat pada minggu terakhir rakyat Tionghoa tersebarluas ke seluruh dunia menghabiskan uang … Ini benar-benar sebuah kekuatan yang bergerak,” demikian dikatakannya. “Dinamika gerai ritel kami, juga di Italia, selama 10 hari terakhir telah meningkat luar biasa.”
Melemahnya euro kemungkinan akan terus mendorong wisatawan Tiongkok untuk pergi ke Eropa tahun ini dan mengunjungi pameran internasional Expo 2015 di Milan yang diharapkan akan menjadi sebuah daya tarik banyak orang yang mengunjungi benua tersebut. Italia pun akan menjadi negara pertama yang dikunjungi.
Kehadiran para etnis Tionghoa yang lebih besar akan membantu mengimbangi hambatan pada penjualan barang mewah oleh karena berkurangnya wisatawan Rusia di seluruh Eropa. Dengan menyusutnya perekonomian Rusia tahun ini dan nilai rubel yang terpukul karena krisis keuangan, Norsa mengatakan Rusia lebih memiih bepergian ke tempat-tempat seperti Turki atau Mesir.
“Masa ini pun akan menjadi masa sebelum mereka kembali ke Eropa,” katanya.
Ferragamo, yang memiliki eksposur yang lebih tinggi di bidangnya untuk memancing wisatawan untuk berbelanja akan membuka sekitar 10 outlet penjualan di bandara tahun ini. Beberapa kota yang disebutkan Norsa adalah Dubai, Helsinki dan Quito.
Toko baru direncanakan juga dibuka pada kota-kota seperti Kopenhagen, Berlin, dan New York, kata dia, menolak memberikan target keseluruhan tempat pembukaan toko.
uthe/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana
Image: Salvatore Ferragamo