(Business Lounge – Entrepreneurial News) Ketika Lukas dan Deriz bercerita tentang Voyej dan Bluesville press conference yang disebutkan kemarin 19 Desember 2014 di Common House, Panglima Polim, Jakarta Selatan.

Voyej yang sudah berdiri sejak 2011 Februari lalu merupakan kerajinan kulit. Lukas, sebagai penggagas brand Voyej mengatakan kerajinan kulit memiliki ketahanan yang tahan lama. Voyej yang berlogo sebuah siluet kapal laut dikatakan seperti perjalanan yang panjang. Oleh sebab itu merk tersebut memiliki keunikan dari bahan material. Berbasis dari kulit asli yang berbahan dasar kulit nabati menjadikan produk Voyej memberikan warna yang menjadi gelap pada produk-produk yang memiliki warna terang sebelumnya.
Berbeda dengan merk Bluesville yang berdiri setahun setelah Voyej berdiri dan digagas oleh Direz, Bluesville memproduksi pakaian-pakaian pria yang bernuansa biru denim. Bluesville memiliki misi cara membuat baju nuansa masa lampau yang dikombinasikan dengan era modern.
STOW merupakan sebuah store concept yang menyatukan Voyej dan Bluesville. STOW yang berarti menempatkan benda-benda di tempat yang memang seharusnya. Pada tahun 2012 Voyej dan Bluesville pertama berkolaborasi dengan membuat sebuah kerajinan tas yang dinamakan STOW. Bluesville dengan warna biru yang cukup gelap dikombinasikan dengan kulit Voyej yang diimpor dari Amerika. Perjalanan dua merk tersebut mengantarkan hingga kini resmi soft opening toko untuk Voyej dan Bluesville yang dinamakan STOW. Lukas dan Direz mengatakan, penggabungan desain produk tersebut bertujuan untuk mengakomodir kebutuhan para customer guna menyimpan barang bawaan mereka yang dibawa sehari-hari.
Sonang Elyas/Journalist/VMN/BL
Editor: Ruth Berliana
Image: Sonang Elyas