(Business Lounge – Entrepreneurial News) WXG seakan menjadi seperti suatu perwujudan dari mimpi yang pernah dibangun seorang Ricko Fernando ketika ia sedang menuntut ilmu di Beijing. Ia tahu bahwa suatu saat ia akan kembali pulang ke tanah air untuk menerapkan semua ilmu yang telah didapatnya di negara asal Panda tersebut. “Tetapi saya tidak suka kerja kantoran,” aku Ricko ketika businesslounge.co, Vibiz Media Network menyambanginya. Sehingga ia terus berpikir, usaha apa yang akan dibangunnya.
Ricko sempat berpikir untuk menjadikan barang-barang asal Tiongkok sebagai awal bisnisnya atau bisnis yang sejalan dengan usaha konveksi yang selama ini telah digeluti oleh orang tuanya. Untuk pilihan kedua, jelas lebih memiliki titik cerah karena Ricko sudah tidak asing lagi dengan dunia ini. Maka diputuskanlah untuk membuat bisnis pakaian yang tidak jauh dari bisnis orang tuanya. “Saya ingin membuat brand, yang tidak hanya kaos tetapi juga tas dan label,” demikian Ricko menuturkannya. Ricko pun terus memikirkan konsep bisnisnya dengan lebih detil lagi termasuk nama apa yang akan dipakainya.
Februari tahun ini, Ricko pun kembali ke tanah air. Maka mulailah Ricko menghubungi rekan-rekan yang dapat menjadi partner baginya. Alvin Salvius, sang teman lama yang kemudian menjadi designer pada brand ini sesuai dengan keahlian yang dimilikinya. Dwi Indra yang juga pernah berbisnis tas di Bandung turut Ricko gaet karena keahliannya dalam memahami seluk beluk produksi. Tidak lupa juga Ricki, kembaran Ricko langsung terjun dalam dunia bisnis yang mereka dirikan ini. Maka jadilah empat sekawan ini menggawangi lahirnya WXG. Dimulai dari membuat sample hingga kemudian WXG mulai berproduksi pada bulan April lalu.
Setelah produk yang mereka miliki siap, maka pertama kali yang menjadi target pasar mereka adalah teman-teman melalui path. Banyak yang tertarik bahkan tidak hanya menunggu barang ready, ketika masih didesain saja animo dari pasar telah menunjukkan ketertarikan yang besar. Ricko beserta timnya pun maju selangkah lagi dengan membuat produksi lebih banyak, mendokumentasikannya serta langsung melemparkannya ke pasar.
Instragram menjadi salah satu media yang membuat WXG semakin booming, yaitu ketika teman-teman meng-endorse produk-produk WXG termasuk beberapa instagramer (pemain instagram) yang memiliki pengaruh di sosial media. Relationship yang dimiliki Ricko juga cukup berperan atas dikenalnya WXG di kalangan para pemain instagram. Dengan adanya photo shoot juga menambah banyak follower WXG.
Tapi tidak hanya itu, pada dasarnya Ricko memahami benar strategi bisnis yang dipilihnya. Mulai dari ketika ia memutuskan untuk beralih dari bisnis online menjadi bisnis offline. Selain itu adanya keyakinan bahwa produk-produk mereka lebih “cool” dari produk sejenis yang ada di pasaran juga menjadi nilai tambah bagi mereka.
Quietly confident dan a little rugged, demikianlah mereka menggambarkan diri mereka.
uthe/Journalist/VMN/BL
Editor: Ruth Berliana