(Business Lounge-Business Insight)-Pasar minyak global serta para investor serta para pelaku pasar saat ini tengah ketar ketir menanti hasil pertemuan OPEC untuk harga minyak dunia. Pertemuan Internasional ini akan berlansung di Wina pada hari Kamis, 27 November 2014. Kecemasan terjadi sebab dikabarkan bahwa negara-negara yang tergabung dalam OPEC mulai memikirkan langkah-langkah untuk menaikkan harga minyak setelah terus terpuruk beberapa waktu ini.
Pada foto diatas nampak Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry, Menteri Luar Negeri Inggris Philip Hammond, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif, dan Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier sedang berfoto bersama sebelum mengikuti pertemuan di Wina, Austria, Senin, 24 November 2014
Terkait kabar ini, Alexander Novak, Menteri Energi Rusia memberi pernyataan resmi bahwa Rusia sendiri telah mengupayakan untuk menjaga produksi minyak dalam negeri sehingga tidak akan lebih dari 525 juta ton per tahunnya. Upaya ini sangat penting untuk menjaga kestabilan harga minyak dunia.
Namun demikian, langkah ini belum tentu disetujui oleh negara-negara penghasil dan pengekspor minyak dunia lainnya. Memangkas produksi minyak agar tak melebihi kuota bukan perkara mudah dan sampai saat ini belum ada kesepakatan apakah negara anggota OPEC dapat menurunkan produksi hingga hanya 500.000 barel per hari.
Kekuatiran telah menyeruak begitu rupa dan para analis memperkirakan harga minyak dunia bisa sampai ke level USD 60 per barel kalau negara-negara anggota OPEC tak bertindak dengan segera sebab mereka merupakan penghasil 1/3 dari keseluruhan produksi minyak dunia.
Beberapa negara seperti Venezuela dan Iran telah sepakat meminta OPEC untuk segera mengurangi produksi minyak. Sekarang semuanya tergantung pada Arab Saudi sebagai produsen minyak terbesar di OPEC. Jikalau Arab Saudi setuju maka sudah pasti produksi minyak dunia dipastikan akan berkurang dan harga minyak pun dapat terangkat ditambah lagi dengan faktor perubahan cuaca menjelang musim dingin di beberapa negara anggota OPEC.
Febe/Journalist/VMN/BL
Editor: Tania Tobing
Image: Antara