Brewerkz Jakarta

Nov 1, 2014

(Business Lounge – Fine Culinary)

Saya selalu merasa senang bila dapat mengunjungi restoran baru di kota, terutama jika mereka memiliki menu makan berat dan suasana yang menyenangkan. Di Brewerkz, Anda dapat dengan mudah mendapatkan keduanya. Brewerkz adalah pemenang penghargaan restoran microbrewery Singapura yang didirikan pada tahun 1997. Setelah 4 gerai di Singapura, mereka kemudian membuka cabang dan memilih Indonesia (Jakarta tepatnya) sebagai negara pertama untuk mengembangkan pasar internasional mereka.

Saya belum pernah mendengar tentang Brewerkz sebelumnya hingga mereka membuka lokasi mereka yang pertama di Jakarta, di Crystal Lagoon di Senayan City. Hanya dalam dua kali kunjungan saya sudah sangat menyukai restoran yang menawarkan makanan Barat Amerika dengan spesialisasi bir microbrewery ini. Mereka memiliki custom-made microbrewery yang mereka bangun sendiri dengan dilengkapi tangki fermentasi khusus untuk menghasilkan lebih dari 2.500 hektoliter bir per tahun. Pada saat ini, layanan itu memang belum tersedia di Jakarta belum tapi itu akan segera tersedia.

Saya selalu suka bau kulit, entah pada tas atau sofa. Saya telah menyukai desain Brewerkz sejak awal. Sofa dari kulit, suasana hangat, cahaya redup, saya selalu suka desain semacam ini seperti gaya restoran pedesaan Amerika. Union, Loewy, E & O menyajikan desain serupa yang selalu saya sukai. Satu kelemahan yang saya tidak suka adalah kebijakan merokok yang mereka miliki. Mungkin untuk mencocokkan dengan konsep mereka yang memiliki pelanggan minum bir sambil menonton pertandingan di layar lebar. Tetapi saya tetap berpendapat bahwa mereka harus memikirkan para pelanggan yang tidak merokok.

Brewerkz memiliki private room yang dapat disewa untuk acara-acara khusus. Ruangan ini dibuat kontras dengan ruangan lain, berlatar belakang putih bersih sehingga tempat ini pun terlihat cerah.

Kunjungan pertama saya seorang diri ketika saya mempunyai acara yang membuat saya memutuskan untuk makan siang di sana. Mereka memiliki berbagai menu Amerika juga Singapore BLT burger, steak, dan sandwich. Untuk menyesuaikan dengan selera Indonesia, pada menu tongseng kambing itu sendiri memiliki dan lamb chop nasi goreng.

Awalnya saya ingin mencoba BBQ ayam tetapi menu ini menyajikan satu ekor utuh sehingga akhirnya saya memilih salmon (140k). Salmon berkulit dengan wijen disajikan dengan baby kentang panggang dan saus hollandaise. Salmon dimasak matang dan dibumbui dengan baik, meskipun aku tidak benar-benar seperti wijen. Sayurannya terasa baik dan terasa garing.

Ayam BBQ (165k) mereka sangat enak dan saya tetap mengingatnya hingga beberapa hari kemudian saya mengajak teman saya lgi untuk makan di sana. Tujuan kunjungan saya yang kedua adalah menikmati ayam. Ayam yang diasinkan dengan kilap di atasnya.

Potongan pertama ayam ini sangat lembut, direndam dengan baik dengan saus hoisin. Dipanggang dengan sempurna tetapi tidak kehilangan juicinessnya. Kentang wedges adalah bonusnya, kentang yang renyah dan crunch. Saya tidak akan ragu untuk memesan sepiring lagi pada kunjungan berikutnya.

Untuk pencuci mulut, kami meminta salad Salmon caesar (70k). Selada yang segar, disajikan dengan dressing terpisah.