(Business Lounge – Business Insight) Pada Sabtu (25/10), CEO Renault ketua, Carlos Ghosn, mengatakan Sabtu bahwa ia mengharapkan pertumbuhan yang lebih lambat dari pasar mobil Eropa dapat pulih tahun depan seiring dengan pulihnya Eropa dari krisis ekonomi global.
Ghosn juga mengatakan bahwa pasar Eropa telah tumbuh pada angka enam persen pada tahun ini (terbaik sejak krisis 2007). Diharapkan pada tahun 2015, pemulihan akan terus berlanjut demikian dirilis oleh Japan Today. Ghosn bahkan optimis bahwa kenaikan yang terjadi akan lebih tinggi dari 6% sejalan dengan pertumbuhan PDB (produk domestik bruto).
Ghosn yang juga adalah CEO Jepang Nissan Motor Co mengatakan bahwa di tengah krisis global yang terjadi karena runtuhnya pasar rumah di AS dan Eropa, banyak produsen mobil asing yang berpaling ke Tiongkok yang merupakan pasar mobil terbesar di dunia.
Namun pasar mobil Tiongkok kini mengalami perlambatan juga, karena pertumbuhan ekonomi domestik yang lebih lemah dan adanya tindakan korupsi. Tetapi Ghosn mengatakan bahwa Renault dan Nissan berkomitmen untuk menambah produksinya di Tiongkok.
Pada akhir 2013, produsen mobil Prancis ini menandatangani perjanjian dengan perusahaan Tiongkok Dongfeng untuk mendirikan perusahaan patungan yang akan mulai berproduksi pada 2016 dengan kapasitas awal 150.000 kendaraan per tahun. Dongfeng adalah perusahaan produsen mobil terbesar kedua di Tiongkok. Nissan juga memiliki kemitraan dengan Dongfen.
Kedua perusahaan ini pada bulan lalu mengumumkan rencana mereka untuk memproduksi mobil mewah Infiniti.
“Kami menambahkan kapasitas (di Tiongkok),” demikian dikatakan Ghosn setelah pidatonya di China Eropa International Business School. Dia juga mengatakan bahwa perlambatan yang saat ini terjadi di Tiongkok tidak akan berjalan lama. Oleh karena perkembangan industri yang sangat baik.
Penjualan mobil di Tiongkok naik hanya 2,5 persen tahun-ke-tahun pada bulan September, pertumbuhan paling lambat pada tahun ini, yaitu 1,98 juta kendaraan. Sedangkan tahun lalu, penjualan mobil di Tiongkok mencapai 21.980.000 kendaraan.
Uthe/Journalist/VMN/BL
Editor: Ruth Berliana