Empat Pilar Dari Corporate Restructuring Program

(Business Lounge – Manage Your Business) Beberapa kali saya menemui klien yang datang dalam kondisi perusahaan yang sedang turun (decline). Bilamana kita dapat mengidentifikasi kondisi ini? Yaitu melalui indikator keuangan dan indikator inti bisnis. Kedua indikator ini menjadi indikator paling utama seperti cash, margin, volume, velocity & growth. Bila kelima hal tersebut terdeteksi telah menurun maka hal ini pertanda kesehatan dari perusahaan tersebut ada pada kondisi yang sudah mulai terganggu.

Bila perusahaan sudah pada tahap critical maka hal penting yang perlu untuk dilakukan adalah restructuring program. Ibarat membongkar rumah lama dan mencari bagian-bagian yang rusak lalu memperbaikinya, demikianlah kita mencari bagian-bagian yang lemah dari sebuah perusahaan serta melakukan langkah-langkah perbaikan. Inilah gambaran dari sebuah Corporate Restructuring Program.

Program dimulai dengan memetakan kondisi perusahaan saat ini melalui diagnosa secara keseluruhan, mulai dari visi yang stratejik hingga pelaksanaan operasional perusahaan. Secara terintegrasi hasil restructuring akan terlihat seperti dicontohkan pada grafik berikut.

Corporate Restructuring Program

Prosesnya dimulai dari melakukan sintesa atas visi dan misi yang didukung dengan empat strategic pillars yang terdiri dari:

1. Develop High Performance Culture. Membangun budaya kinerja tinggi adalah sama dengan mengubah mentalitas team yang ada untuk melihat apa yang ada dalam visi dan misi sehingga mereka mempunyai semangat yang sama dengan pemilik perusahaan sendiri.

2. Achieve Operational Excellence. Di dalam melakukan restructuring maka pembenahan operasional perusahaan haruslah terdapat di dalamnya. Hal ini dilakukan agar operasional menjadi semakin berkualitas dan murah, dengan tujuan untuk kepuasan pelanggan baik di dalam maupun di luar.

3. Foster Innovation and knowledge management. Dalam tahapan ini yang diperlukan adalah perbaikan dalam teknologi baik itu teknologi informasi maupun juga teknologi pengerjaan bisnis. Melakukan manajamen pada kekayaan intelektual perusahaan sangat perlu untuk dilakukan sejak awal melalui knowledge management.

4. Achieving Sustainable and Profitable Growth. Setelah tiga pilar yang pertama dikerjakan maka akan timbul dampak pada keuangan perusahaan yang membuat pertumbuhan yang menguntungkan dan tetap berkelanjutan. Memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, untu itu sangat diperlukan penanganan yang cermat pada pilar-pilar sebelumnya.

Visi dan misi serta pilar adalah sintesa yang dilakukan untuk sebuah program restructuring perusahaan. Kejelian dalam menyusun sintesa dilakukan dengan integrasi hubungan sebab akibat yang membuat perusahaan memiliki perencanaan yang stratejik. Langkah selanjutnya yang membuat hal–hal tersebut menjadi kenyataan adalah menterjemahkannya pada inisiatif dan program.

Inisiatif adalah turunan dari pilar yang merupakan bentuk lebih nyata dari hasil sintesa yang ada. Jadi untuk membangun budaya kinerja tinggi  maka dapat dilakukan beberapa inisiatif: peningkatan kompetensi, disiplin kerja, dan pembangunan budaya perusahaan. Melalui inisiatif-inisiatif ini, pilar-pilar menjadi membumi oleh karena indikator sudah ditentukan dengan jelas.

Inisiatif yang ada bila dituangkan dalam jangka pendek dikenal dengan program-program yang umumnya berusia dibawah satu tahun. Dari grafik di atas maka visi misi dituangkan dalam 4 pilar, menjadi 11 inisiatif dan 36 program. Dengan demikian, visi akan menjadi kenyataan.

Secara organisasi pelaksanaan restructuring ini memerlukan task force khusus yang terpisah dari kegiatan sehari-hari dengan fungsi memastikan program-program yang ditetapkan berjalan dan terus di monitor serta dapat dilakukan perbaikan program jika diperlukan. Perencanaan memang diperlukan, namun semuanya itu hanya tinggal sebuah perencanaan tanpa pelaksana yang konsisten.

Fadjar Ari DewantoFadjar Ari Dewanto/Managing Partner Business Advisory Vibiz Consulting/VMN/BL

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x