(Business Lounge – News and Insight) Kejadian jatuhnya pesawat MH17 milik Malaysia Airlines di kawasan Ukraina pertengahan bulan Juli lalu yang menewaskan 298 penumpang dan krunya hingga kini masih belum jelas siapa pelaku penembak pesawat penumpang yang berangkat dari Belanda ke Malaysia tersebut. Namun, Uni Eropa dan Amerika Serikat menuduh Rusialah yang melakukannya sehingga kedua pihak tersebut memberikan sanksi ekonomi kepada Rusia.
Akibat sanksi ekonomi yang diberikan Uni Eropa dan Amerika Serikat berdampak buruk bagi perekonomian negara tersebut, dan terpukulnya ekonomi Rusia ini berefek domino. Salah satu efeknya terkena kepada puluhan ribu warga Rusia yang sedang berwisata keluar negeri.
Wisatawan asal Rusia itu dilaporkan terdampar di negara-negara tujuan wisata mereka, apa yang membuat mereka terdampar ?
Sekitar 27.00o wisatawan Rusia telah terdampar di beberapa negara seperti Yunani, Turki, Mesir, Spanyol, Bulgaria dan Siprus dikarenakan operator tour dan travel milik Rusia yang memfasilitasi mereka dilaporkan bangkrut sehingga kesulitan dalam pembayaran wisata mereka.
Operator tour dan travel Rusia tersebut bernama Labirint, perusahaan ini mengumumkan menghentikan operasinya setelah mengumumkan kebangkrutannya. Bangkrutnya perusahaan ini dikarenakan jatuhnya kurs mata uang Rubel pasca sanksi Barat kepada negara mensupport pemberontak di kawasan Ukraina Timur dan juga kondisi politik yang melatarbelakanginya menyebabkan sedikitnya pemesanan perjalanan wisata keluar negeri.
Beberapa media online di Yunani seperi greekmediagroup.com merilis pengumuman Departemen Pariwisata Yunani yang menyatakan sekitar 8.000 hingga 10.000 Rusia terjebak di pulau-pulau Yunani. Departemen ini juga menyatakan Yunani adalah tujuan wisata yang aman dan ramah yang menghormati para tamu.
Namun, Asosiasi Operator Tour Rusia (ATOR) melaporkan beberapa turis diusir dari hotel, dan asosiasi ini mengancam hotel tersebut ke “daftar hitam” perusahaan tour dan travel di Rusia. Labirint mengumumkan menghentikan operasinya pada hari Sabtu lalu (2/8) dan untuk membantu kepulangan wisatawan yang masih terjebak perusahaan sampaikan akan dibantu oleh badan bantuan wisata Rusia yang bernama Turpomoshch.
Turpomoshch dilaporkan beberapa media Rusia sedang mengupayakan penerbangan pulang bagi turis-turris yang terlantar dari negara-negara tujuan wisata diatas. Wisatawan yang menggunakan jasa Labirint langsung menyerbu badan bantuan tersebut dengan memesan tiket pulang mereka.
Sebagai informasi juga, selain Lubirint, sebelumnya satu perusahaan travel lainnya bernama Neva tutup karena bangkrut. Perusahaan penunjang wisata lainnya yang bangkrut yaitu perusahaan penyewaan jet pribadi terkenal – Gulfstream dan juga maskapai penerbangan milik pemerintah Rusia bernama Dobrolet Airlines.
Dengan ditutupnya perusahaan-perusahaan ini, terlihatlah dampak dari sanksi ekonomi dunia barat ke Rusia pasca perselisihan kedua blok negara ini sejak konflik di Crimea dan juga jatuhnya pesawat MH17 pada hari Kamis (17/7) lalu.
Joel/Journalist/VM/BL
Editor: Jul Allens