(Business Lounge – News) Peringatan 100 tahun Perang Dunia Pertama telah diperingati dengan hikmat oleh negara-negara di Eropa. Hal ini juga dijadikan suatu ajang untuk mempererat persahabatan antar negara tersebut.
“Lights Out” telah menjadi tema dari sepanjang hari kemarin, Senin (4/8) sebagai suatu tanda peringatan yang Eropa adakan.
Dimulainya Peringatan Perang Dunia Pertama
Lights Out Day diawali dengan berkumpulnya ke-50 kepala Negara di Liege, Belgia untuk menandai invasi Belgia yang menyebabkan pecahnya Perang Dunia 1 pada tahun 1914. Liege adalah kota di lembah Sungai Meuse, dekat perbatasan timur Belgia dengan Belanda dan Jerman. Presiden Perancis Francois Hollande mengatakan bahwa negara itu telah menjadi medan pertempuran pertama PD1, ketika Belgia telah memberikan sebuah perlawanan yang hebat. Hari-hari yang mematikan pun dimulai ketika Perancis dan Inggris bergabung di dalam konflik itu, demikian seperti dilansir oleh BBC.
Turut hadir pada peringatan itu, Pangeran William yang mengatakan, “Kami adalah musuh lebih dari sekali dalam satu abad terakhir dan hari ini kita adalah teman dan sekutu. Kami salut atas mereka yang meninggal untuk memberikan pada kita, kebebasan kita. Kami akan mengingat mereka.”
Sebuah dokumentasi Perang Dunia Pertama juga ditayangkan pada kesempatan tersebut.
Upacara Senja di St Symphorien Military Cemetery, Belgia
Sebuah upacara senja juga dilakukan di St Symphorien Military Cemetery dekat Mons, Belgia, tempat bentrokan antara tentara Inggris dan Jerman terjadi. Sehingga tempat ini dianggap tepat sebagai lokasi peringatan dan kembali melakukan rekonsiliasi.
Upacara ini dihadiri oleh The Duke dan Duchess of Cambridge, Pangeran Harry dan Perdana Menteri Inggris David Cameron serta rekan-rekan dari Perancis dan Jerman. Selain itu hadir juga para politisi, tentara dan warga sipil.
Dalam pidatonya Cameron mengatakan: “Setiap perang adalah kejam tapi perang ini tidak seperti yang lain. Perang dengan pembantaian yang tak terkatakan, kerugian tak tertahankan, keberanian hampir tidak bisa dipercaya. Seratus tahun kemudian, bahwa kita bertemu di sini dan adalah baik untuk seluruh dunia mengingatnya.”
Pangeran Harry membacakan kata-kata dari surat dari Pte Michael Lennon, dari Royal Dublin Fusiliers yang dikirim ke saudara prajurit Frank pada tahun 1915 pada hari sebelum ia dibunuh di Gallipoli. Mereka juga membacakan surat-surat dan buku harian dari orang-orang yang gugur di medan juang. Para musisi dari London Symphony Orchestra dan Berlin Philharmonic di bawah pimpinan Sir Simon Rattle memainkan Brahms ‘Requiem Jerman dan musik dari George Butterworth yang tewas di Somme.
Saat senja tiba, maka para kepala dan pejabat negara meletakkan karangan bunga di kaki sebuah obelisk di antara pohon-pohon untuk menghormati mereka yangtelah gugur.
St Symphorien Military Cemetery adalah sebuah perhentian bagi sejumlah tentara Jerman dan Inggris termasuk John Parr, tentara Inggris pertama yang tewas di Front Barat dan Maurice James Deasedari Irlandia. St Symphorien Military Cemetery dibuka oleh Jerman pada tahun 1917 namun kemudia diambil alih oleh Inggris setelah perang. Di sini terdapat 500 kuburan, kira-kira setengahnya adalah pahlawan Jerman dan setengahnya lagi adalah Inggris dan Persemakmuran.
Akhir Lights Out Day
Berakhirnya peringatan ini dilakukan seiring berakhirnya hari dengan menyalakan lilin di Westminster Abbey, sebuah gereja tua di Westminster, London. Sedangkan semua orang dihimbau untuk mematikan lampu selama satu jam hingga pukul 23.00. Tepat jam yang sama pada 100 tahun yang lalu, Perang Dunia Pertama pun dideklarasikan.
Hadir pada peringatan di Westminster Abbey, The Duchess of Cornwall dan para politisi senior (termasuk Wakil Perdana Menteri Nick Clegg dan pemimpin Partai Buruh Ed Miliband).
Acara The Royal British Legion’s Lights Out ini pun berakhir saat setiap rumah, kantor-kantor dan gedung-gedung publik di Inggris mematikan lampu mereka dan menyalakan sebuah lilin. Acara ini terinspirasi oleh kata-kata Menteri Luar Negeri pada masa PD1, Sir Edward Grey, yang mengatakan pada malam PD1: “Lampu-lampu akan dipadamkan di seluruh Eropa, kita tidak akan melihat mereka menyala kembali dalam hidup kita.” Perang Dunia Pertama telah berlangsung antara tahun 1914 hingga 1918 dan menewaskan 17 juta tentara dan warga sipil.
Pada jam yang sama ini pelita minyak yang sebelumnya telah dinyalakan di makam prajurit tak dikenal kemudian dipadamkan secara bertahap.
Selain di Liege, Belgia, peringatan 100 tahun ini juga diadakan di Cenotaph, Glasgow – Skotlandia.
Masih dalam rangka memperingati 100 tahun PD1, Inggris telah memasang 888,246 bunga keramik disekitar menara London. Satu bunga menjadi simbol satu tentara Inggris yang gugur pada Perang Dunia 1.
uthe/Journalist/VMN/BL
Image: youtube