Penemuan Tambang Emas Baru Di Ugyur, Tiongkok

(Business Lounge-Business Today)-Dari Ugyur, Tiongkok, dikabarkan telah ditemukan tambang emas baru dengan nilai investasi sebesar USD 6,46 miliar. Lokasi tambang baru ini berada di daerah Xinjiang, kawasan Barat Laut Tiongkok.

Berdasarkan hasil observasi sementara, setidaknya tambang tersebut memiliki cadangan hingga 127 ton atau persediaan tertinggi di kawasan Xinjiang. Bahkan, Cui Hongbin, kepala eksplorasi menyatakan setidaknya terdapat 200 ton cadangan emas di tambang tersebut. Suatu penemuan yang sangat fantastis dari hasil eksplorasi terbaru para tim geolog Tiongkok.

Penemuan tambang emas baru ini dipastikan akan memberi dampak pada meningkatnya produksi emas di Tiongkok. Perlu diketahui bahwa produksi emas Tiongkok sendiri hingga pertengahan awal tahun 2014 telah mencapai 211,07 ton. Dengan ditemukannya tambang emas di Uygur ini maka diperkirakan produksi emas Tiongkok akan meningkat dan dapat menjadi stimulus tambahan bagi perekonomian Tiongkok khususnya pada pendapatan dan tenaga kerja negara tersebut.

Bagi perdagangan emas dunia, Tiongkok merupakan negara ketiga teratas sebagai negara yang memproduksi emas. Hingga data tahun 2013 lalu maka Tiongkok terpantau berada di posisi ke-3 dunia dengan total produksi 248 ton. Sementara negara penghasil emas terbesar pertama dan kedua dunia adalah Afrika Selatan dan Amerika Serikat. Hasil produksi Afrika Selatan mencapai sebesar 272 ton sedangkan Amerika Serikat mencapai 252 ton.

Penemuan-penemuan sebelumnya

Tiongkok memang menyimpan banyak harta karun untuk hasil pertambangan. Masih di wilayah yang sama di Uygur, pada tahun 2008 telah ditemukan tambang uranium dengan cadangan 10.000 ton. Sementara pada tahun 2012, pemerintah Tiongkok melalui Pejabat Kementrian Pertanahan dan Sumber Daya Alam juga menyatakan telah menemukan tambang uranium terbesar di salah satu daerah berpasir di wilayah utara Tiongkok.

Penemuan ini bahkan juga turut membuka tabir akan keberadaan tambang batu bara dengan cadangan sebesar 51 miliar ton dan dapat dikalim sebagai yang terbesar di dunia.

 

Bagus Aditoro/ Analyst Economy Research at Vibiz Research/VM/VBN
Editor: Ruth Berliana
image: Wikimedia

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x