(Business Lounge – Business Today) Pada Selasa (22/7) Apple Inc telah melaporkan kenaikan pemasukannya sebesar 6 persen untuk kuartal ini. Kenaikan tersebut lebih rendah dibandingkan yang telah diprediksi oleh para analis. Perusahaan tersebut menjual 35,2 juta iPhone pada kuartal kedua, kenaikan sebesar 13 persen. Penjualan tersebut terbantu oleh performa kuat yang ditunjukan pasar Asia, meskipun iPhone menghadapi persaingan yang ketat di pasar ketiga terbesar tersebut.
Chief Executive Tim Cook telah mengadakan conference call dengan para analisnya bahwa performa dari Apple di Tiongkok sungguhlah mengejutkan, demikian berita yang dilansir oleh Reuters. Penjualan unit iPhone melonjak sebesar 48 persen dan penjulan komputer Mac meningkat sebesar 39 persen pada kuartal kedua. Kompetisi yang dihadapi oleh Apple adalah adanya penjualan smartphone dengan biaya yang rendah. Produk seperti Xiaomi telah mengambil sebagian dari pasar, terutama dari perusahaan lainnya yang bergantung terhadap software Google Android. Hal tersebut dapat terlihat dari menurunnya keuntungan Samsung Electronics. Estimasi keuntungan dari Samsung Electronics pada April-Juni berada di bawah dari prediksi. Hal ini memang dikarenakan ketatnya persaingan yang dihadapi.
Dengan adanya dorongan dari pasar Tiongkok yang kuat, Apple masih berjuang dalam pasar yang lebih jenuh yaitu di pasar regional Amerika Serikat dan Eropa. Di perkirakan akan adanya pemasukan sebesar 37 milyar sampai dengan 40 milyar dolar Amerika Serikat pada kuartal ini. Hal tersebut jauh lebih lemah dari perkiraan Wall Street sebesar 40 milyar dolar Amerika Serikat atau lebih. Para analis masih mengharapkan perusahaan untuk memperkenalkan iPhone versi baru pada musim gugur ini.
Salah satu model yang paling dinanti adalah iPhone versi 5,5 inch yang akan membawa Apple ke dalam produk telepon dengan ukuran besar yang telah terlebih dahulu dipopulerkan oleh Samsung. Akan tetapi pertanyaan yang paling besar bagi setiap analis adalah apakah Apple masih dapat memproduksi produk yang revolusioner?
Afif Kindri Bahar/Analyst Vibiz Research/VMN/BL
Editor: Ruth Berliana