(Business Lounge – News & Insight) Tiongkok memindahkan rig minyak yang selama ini memicu pertikaian diplomatik besar dengan Vietnam. Rig yang terletak pada perairan yang selama ini dipersengketakan memang telah selesai beroperasi. Penjaga pantai Vietnam mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa rig itu sekarang bergerak menjauh menuju pulau Hainan Tiongkok.
China National Petroleum Corp (CNPC) telah selesai mengumpulkan data yang dibutuhkannya lewat rig dan akan segera dianalisa apakah berhasil ditemukan tanda-tanda adanya minyak dan gas. Dari hasil analisa inilah maka akan ditentukan langkah selanjutnya.
Kepala Coast Guard Staf Laksamana Ngo Ngoc Thu mengatakan bahwa rig telah bergerak sejak Selasa (15/7) malam. Hal ini juga dibenarkan oleh seorang pejabat senior.
Tiongkok memindahkan rig minyak Haiyang Shiyou 981 ke dalam perairan Laut Cina Selatan sebelah barat dari Kepulauan Paracel yang disengketakan pada awal Mei.
Rig Tiongkok Memanaskan Persengketaan dengan Vietnam
Pada Mei lalu, kehadiran rig Tiongkok di dekat Kepulauan Paracel yang sebenarnya diklaim oleh Vietnam telah memicu terjadinya bentrokan dan kerusuhan di Vietnam.
Bentrokan antara kapal pemerintah Tiongkok dan Vietnam telah beberapa kali mengalami bentrok di sana. Kapal kedua belah pihak saling menabrak dan menembakkan meriam. Kemudian Vietnam pun berusaha untuk memblokir operasi pengeboran Tiongkok.
Selain itu, selama 3 hari terjadi kerusuhan anti-Tiongkok di Vietnam. Para pekerja marah dan menjadikan pabrik milik asing di beberapa daerah menjadi sasaran kemarahan mereka. Kejadian ini menelan korban jiwa sedikitnya dua orang tewas dan puluhan luka-luka. Beberapa pabrik dibakar atau dirusak.
Persengketaan ini telah berlangsung sejak tahun 1974 yang diikuti dengan perang singkat namun menjatuhkan banyak korban jiwa. Kedua negara terus mengklaim berhak atas kepulauan Paracel ini.
Rig Tiongkok Memanaskan Suasana Asia Tenggara
Kehadiran rig ini sebenarnya menambah ketegangan yang juga sedang terjadi antara Beijing dan Asia Tenggara khususnya Negara-negara di Laut Cina Selatan.
Klaim teritorial maritime Tiongkok mengalami tumpang tindih dengan negara-negara tetangganya pada beberapa tahun terakhir ini. Kelihatannya Tiongkok berusaha untuk membenarkan klaimnya walaupun menempuh cara-cara “adu otot”.
Hubungan yang tidak baik juga terjadi dengan Manila yang saat ini sedang menyeret Beijing ke pengadilan internasional.
Namun harus ada jalan keluar dari ketegangan ini. Sebab persengketaan yang berlarut-larut bahkan dapat menjatuhkan banyak korban jiwa akan menjadi hal yang tidak sehat bagi kehidupan antar Negara tetangga. Memang tidak ada satu Negara pun yang mau melepaskan pulaunya, apalagi jika ada kekayaan di sana. Oleh karena itu perlu adanya perundingan serta melihat sejarah masa lalu yang mungkin dapat membantu untuk memutuskan kepemilikan atas sebuah teritori.
uthe/Journalist/VMN/BL
Editor: Ruth Berliana
Image: Youtube