(Business Lounge – World News) – Warga menyaksikan semburan air dari Waduk Xiaolang di Sungai Kuning, saat operasi cuci lumpur di Jiyuan, provinsi Henan, Tiongkok, pada hari Sabtu kemarin.
Memang terlihat seperti adegan banjir air bah yang digambarkan dalam film film yang bertema kiamat. Tetapi apa yang kita saksikan itu sebenarnya bukan suatu bencana seperri air bah, melainkan itu merupakan salah satu cara yang digunakan untuk menguras endapan lumpur di Waduk Xiaolang di Sungai Kuning, Luoyang, Provinsi Henan, China.
Air bercampur dengan endapan lumpur yang menyembur deras melalui 3 celah sebuah waduk raksasa di China. Dalam sekitar 14 tahun terakhir ini sudah ada 390 juta ton per tahun jumlah lumpur yang dirkirim ke hilir sungai. Hanya saja jumlah tersebut saat ini tekah menurun jauh menjadi 30 juta ton per tahun berkat metode yang memasukkan air melalui celah waduk.
Waduk Xiaolangdi yang membendung Sungai Kuning ini merupakan megaproyek terbesar kedua setelah Waduk Three Gorges atau Bendungan Tiga Ngarai yang menghubungkan tiga sungai di China. Bendungan setinggi 154 meter dan memiliki lebar 1.317 meter ini memang dibangun untuk mampu mengatasi erosi tanah yang dapat membuat terjadi banjir.
Bisa dikatakan juga bahwa bendungan ini merupakan proyek “hijau” karena berefek penghematan konsumsi listrik. Saat ini Xianglangdi memiliki pembangkit listrik dengan kapasitas 1.836 Mega Watt, yang mampu menghasilkan 5,1 miliar kW.
Arum/Journalist/VM/BL
Editor: Iin Caratri
Image: Antara