(Business Lounge – Business Today) Tiger Airways Holding akan berhenti beroperasi di Indonesia mulai tanggal 1 Juli nanti. Langkah ini dianggap perlu untuk diambil sehubungan dengan meruginya pembukuan perusahaan tersebut.
Sebenarnya Tiger Airways sudah melakukan berbagai cara untuk dapat menekan kerugian perusahaan, namun pada akhirnya maskapai yang dikenal dengan nama Tigerair Mandala ini memutuskan untuk tidak melanjutkan operasionalnya.
Dalam sebuah pernyataan, Tiger Airways bersama pemilik saham lainnya–Grup Saratoga dan PT Cardig International–telah bersepakat dan memutuskan bersama untuk berhenti memberikan dana pada maskapai Tigerair Mandala.
Pertama kali Tigerair menanamkan modalnya di Mandala pada bulan Januari 2012. Jusman Syafii Djamal, Ketua dewan komisaris Mandala Airlines mengatakan ada beberapa hal yang mempengaruhi meningkatnya ongkos operasional secara signifikan seperti membludaknya penumpang yang akhirnya menekan keuntungan yang diperoleh serta pelemahan rupiah yang terdepresiasi lebih dari 20% sejak awal 2013.
Investasi yang telah dilakukan Tigerair ini merupakan upayanya untuk meniru kesuksesan dari AirAsia dan Jetstar Airways yang sudah memulai kerjasama dengan maskapai Indonesia dan Filipina. Sayangnya hal itu tidak dapat berjalan dengan baik karena mereka tidak dapat menyaingi kemampuan maskapai setempat di Indonesia.
Tigerair yang 40% sahamnya dimiliki oleh Singapore Airlines, sudah mengurangi investasinya di Australia dan Filipina. Pada bulan Januari, mereka mengumumkan kesepakatan dengan Cebu Air dalam penjualan 40% saham di Tigerair Filipina.
Sedangkan tahun lalu, 60% saham di Tigerair Australia dilepas ke Virgin Australia Holdings dan menjadikannya sebagai mitra minoritas pada cabang sebelumnya. Saat ini operasional Tigerair akan dibatasi di Singapura dan tetap mempertahankan 40 persen sahamnya di cabang Australia.
Arum/Journalist/VM/BL
Editor: Ruth Berliana
Image: wikipedia