Pemimpin G7 Batalkan Pertemuan G8 Juni Mendatang

Pada hari Senin malam sudah dibahas bersama oleh para pemimpin G7 dan sepakat untuk membatalkan pertemuan G-8 yang tadinya akan diadakan di Sochi pada bulan Juni mendatang.  Dalam pernyataan tersebut disebutkan bahwa jikalau Rusia belum mengubah haluan polittiknya maka G-8 sudah menjadi tidak relevan lagi.

Negara-negara G-7 ini terdiri dari Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Perancis, Italia, Jerman dan Jepang. Kelompok ini terbentuk sejak tahun 1976  yang lebih berfungsi sebagai forum diskusi negara-negara industri utama dunia. Sejak tahun 1998, Rusia mulai ikut bergabung sehingga nama kelompok tersebut berubah menjadi G-8.

Pertemuan di Den Haag adalah untuk  pertama kalinya sejak 15 tahun tanpa kehadiran wakil dari Rusia, yang tidak diundang dalam konsultasi itu. Sudah diputuskan bersama oleh para pemimpin G-7 bahwa tidak akan ada sanksi baru yang diberikan  terhadap Rusia, sambil menantikan sikap Presiden Putin selanjutnya. Ditambahkan juga bahwa akan ada sanksi yang lebih jauh kalau memang Rusia mengambil langkah baru dalam ekskalasi situasi yang ada di Ukraina.

Sekalipun bagi  Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov yang  menghadiri konferensi keamanan nuklir  di Den Haag  pembatalan tersebut tidak membuat mereka kuatir dan bukan suatu tragedi bagi mereka. Bagi Rusia tidak ada masalah yang serius mengenai hal itu. Di Den Haag, Lavrov melakukan pertemuan dengan Ukraina yang merupakan pertemuan yang pertama dilakukan setelah referendum Krimea.

Sedangkan jurubicara Presiden Putin, Dmitry Peskov di Moskow mengatakan bahwa dengan dibatalkannya pertemuan G-8 di Sochi merupakan langkah yang kontraproduktif, bagi mereka maupun bagi para mitra barat mereka.

Arum/Journalist/VM/BL
Editor: Iin Caratri
Foto: Antara

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x