(Business Lounge – World Today) – Pencarian pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 kini semakin meluas. Penyelidikan lebih rinci mengenai pilot dan co-pilot yang mengendarai pesawat Malaysia Airlines MH370 saat itu juga dilakukan sebagai salah satu upaya menemukan pesawat MH370 yang sampai kini belum ditemukan keberadaannya. Dikabarkan, pihak kepolisian Malaysia mengoptimalkan penelusuran atas pilot dan co-pilot pesawat Malaysia Airlines MH370.
Menurut keterangan Kementrian Perhubungan Malaysia, penyelidikan dilakukan dengan mendatangi rumah pilot MH370 Kapten Zaharie Ahmad Shah dan co-pilot Fariq Abdul Hamid pekan lalu. Selain mendatangi rumah pilot MH370, para pakar pun menguji simulator penerbangan pribadi yang terdapat di rumah Kapten Zaharie.
Kini, kecurigaan mengarah kepada kedua awak pesawat setelah Perdana Menteri Najib Razak pada Sabtu lalu mengungkap keyakinannya mengenai “tindakan disengaja” manusia dalam perubahan rute MH370 dan pelumpuhan sistem komunikasi pesawat.
Namun, mengenai hasilnya, Hishammudin Hussein, selaku pelaksana jabatan menteri keuangan mengatakan “Kami tak ingin langsung berkesimpulan, selain menghargai keluarga [awak dan penumpang], dan proses [pencarian pesawat], kita harus menunggu proses penelusuran.”
Namun demikian, Hishammuddin memaparkan rincian baru atas hubungan kedua awak tersebut: Kapt. Zaharie dan Fariq meminta tak dipasangkan dengan satu sama lain dalam penerbangan itu.
Hingga kini, pihak keluarga mereka belum bisa dihubungi. Para handai taulan dan juga rekan sejawat tak percaya kedua sang kapten dan ko-pilot bertanggung jawab dalam hilangnya pesawat tersebut.
“Saya telah bekerja selama 25 tahun [dalam industri], dan sejauh ini belum pernah mendengar ada awak pesawat atau pilot berbicara atau berniat melakukan sesuatu seperti itu,” Ismael Nasaruddin, presiden National Union of Flight Attendants Malaysia. “Itu pikiran gila.”
Kepolisian mencurigai adanya pembajakan atau sabotase diantara penyebab hilangnya pesawat MH370. Dua sistem komunikasi pesawat sepertinya telah dinonaktifkan secara manual. Setidaknya salah satu orang di dalam pesawat yang memiliki kecakapan teknis diduga mengambil tindakan tersebut.
Fannie Sue/VM/BL-WSJ
Editor : Fanya Jodie
Foto : WSJ