(Business Lounge – Business Today) Tahun 2013 lalu bagi Produsen minyak raksasa, Royal Dutch Shell merupakan tahun yang penuh tantangan yang sebagian besar penyebabnya adalah memburuknya situasi keamanan di Nigeria.
Shell melaporkan tingkat operasi penyulingan di wilayah Asia dan Eropa telah menyebabkan kelebihan pasokan kapasitas global dan membuat permintaan yang lebih rendah. Meskipun demikian, perusahaan tersebut telah meletakkan fondasi yang kuat untuk bisnisnya di masa depan.
Beberapa waktu lalu di berbagai media juga dilaporkan beberapa bidang bisnis Royal Dutch Shell sebelumnya dilaporkan telah beroperasi di bawah standar mereka pada tahun 2013.
Menurut CEO Royal Dutch Shell Ben van Beurden yang dilansir BBC, “Pada tahun 2014, kami akan berusaha untuk membangun track record lain dengan melakukan proyek-proyek baru, dan kami akan terus menggunakan rencana yang jelas dan strategis untuk meningkatkan investasi dan teknologi.”
Perusahaan disebutkan akan kembali melakukan eksplorasi dan pengeboran di Amerika Serikat setelah tahun 2014 nanti. Juga mereka akan mengurangi pengeluaran sebesar 20 persen, karena kerugian dari operasi seperti ekstraksi gas.
Sebagai informasi keuntungan tahunan Royal Dutch Shell turun menjadi USD 16,75 miliar pada tahun 2013, dari USD 27 milyar pada tahun 2012.
Joel/Journalist /VM/BL-bbc
Editor: Jul Allens
Pic : valuewalk