(Business Lounge – Business Today) – Salah satu raksasa restoran cepat saji Amerika Serikat, McDonald, mengumumkan penurunan penjualan mereka dalam setahun belakang ini. Penurunan penjualan ini lebih besar dari yang telah diperkirakan oleh analis sebelumnya. Dalam 13 bulan kebelakang telah terjadi penurunan penjualan sebesar 0,3 persen pada bulan lalu, hal ini lebih besar dari perkiraan bahwa penurunan akan terjadi sebesar 0,1 persen.
Dalam dua tahun terakhir McDonald telah melaporkan penurunan terjadinya penjualan yang bergolak di restoran-retoran di Amerika Serikat. Dengan kondisi pertumbuhan ekonomi yang lambat, peningkatan kompetisi, dan kesalahan internal dalam hal pelayanan customer sebagai salah satu faktor yang membuat penurunan penjualan. Untuk di area lainnya seperti Asia-Pasifik, Timur Tengah dan wilayah Afrika hal yang sama dengan wilayah Amerika Serikat juga terjadi. Penurunan penjualan terjadi sebesar 2,6 persen. Sedangkan wilayah Eropa mengalami peningkatan sebesar 0,6 persen. Hal ini berdampak terhadap penurunan saham McDonald sebesar 0, persen dan penurunan peringkat pada dalam Standard & Poor’s 500 Restaurant Index sebesar 1,7 persen.
Peningkatan kompetisi dari para pesaing juga menjadi salah satu faktor penurunan dari penjualan McDonald. Para pesaing juga membuat banyak peningkatan dari segi peningkatan kondisi gerai, pengenalan produk baru, dan menarik banyak pengunjung dari McDonald Amerika Serikat.
Hal ini akan menjadi sebuah tantangan bagi restoran cepat saji McDonald untuk meningkatkan penjualannya kembali. McDonald harus mampu menghasilkan inovasi produk yang sesuai dengan selera konsumen dimasing-masing wilayah(Amerika Serikat, Eropa, Asia-Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika) mengungguli kompetitornya. McDonald juga perlu mengantisipasi kenaikan harga daging sapi untuk dibeberapa wilayah serta ancama kenaikan upah pekerja di Amerika Serikat.
Arum/Journalist/VM/BL
Editor: Iin Caratri
Foto: Wikimedia