Real Enterpreneur = Trusted Sales Person

Business

(Business Lounge – Strategic) – Seorang enterpreneur sejati harus mengerti business acumen. Kalau Anda berpikir, ah saya tidak perlu itu mengerti hal seperti itu, saya beritahu Anda bahwa Anda salah besar. Mengapa dikatakan salah besar? Karena dengan mengerti business acumen Anda akan lebih tahu menghasilkan uang dari bisnis Anda, dibandingkan Anda hanya coba-coba jadi enterpreneur ujungnya malah gagal total dan rugi besar. Seperti apakah business acumen itu sehingga para enterpreneur wajib mempelajarinya? Simak artikel dibawah ini.

Business Acumen adalah ketajaman dan kecepatan dalam memahami segala hal yang berurusan dengan situasi bisnis, dimana hasilnya cenderung mengarah ke arah yang lebih baik. Memiliki business acumen atau ketajaman bisnis ini akan memampukan enterpreneur untuk membawa dampak positif bagi perusahaan.

Ketajaman bisnis memerlukan pemahaman yang baik tentang building blocks dalam menghasilkan uang. Dalam sebuah bisnis, diperlukan tiga komponen penting untuk menghasilkan uang yaitu cash, return on asset dan growth. Dengan menambahkan komponen consumer pada ketiga komponen dasar ini, Anda telah menemukan inti penting dari segala macam bisnis.

Cash Generation

Menghasilkan cash adalah salah satu dari beberapa indikator penting dari kemampuan untuk menghasilkan uang. Setiap businessman pasti akan berpikir apakah usahanya menghasilkan cash yang cukup?Apa sumber-sumber cash tersebut?Bagaimana cash itu akan digunakan? Setiap pebisnis yang tidak memikirkan hal ini dan gagal menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut akan menghadapi masalah.

Cash dalam sebuah perusahaan merupakan selisih antara total seluruh cash yang masuk kedalam bisnis dan total seluruh cash yang keluar dari bisnis dalam periode waktu tertentu. Setiap perusahaan harus memiliki cash yang cukup, dan ini bisa menjadi masalah bagi semua bisnis baik kecil maupun besar, sebagai contoh Volkswagen pernah mengalami krisis cash pada akhir tahun 1980an. Perusahaan yang tidak mempunyai cash yang cukup, dimana cash dapat dibutuhkan sewaktu-waktu, lebih riskan terhadap masalah.

Return on Asset

Anda mungkin berpikir menghasilkan uang adalah sesimple menghasilkan profit, tetapi kenyataan tidak sesimple itu. Tidak peduli ukuran dan jenis bisnis Anda, Anda pasti menggunakan uang Anda sendiri atau meminjam pada orang lain untuk mengembangkan bisnis. Uang yang Anda gunakan dalam bisnis tersebut menggambarkan investasi Anda, dan apa yang telah Anda investasikan tersebut adalah assets. Yang Anda inginkan adalah bahwa asset tersebut menghasilkan keuntungan yang bagus dalam waktu yang cepat, sehingga apa yang telah Anda investasikan menjadi bermanfaat.

Growth

Growth atau pertumbuhan adalah hal yang vital untuk kemakmuran. Setiap orang, setiap perusahaan, dan setiap negara harus bertumbuh. Apakah Anda bekerja pada perusahaan yang bertumbuh? Apakah perusahaan tersebut tumbuh ke arah yang menguntungkan? Jika sebuah perusahaan tidak bertumbuh dan tertinggal jauh oleh kompetitor, tentu saja perusahaan tersebut menghadapi masalah besar. Bertumbuh dan berkembang bukan hal yang sangat sulit, tetapi yang menjadi masalah adalah perusahaan harus tumbuh ke arah yang baik. Pertumbuhan harus berkelanjutan dan menguntungkan.

Customers

Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang menyadari betapa pentingnya customers mereka, dimana perusahaan tidak akan berhasil tanpa memuaskan keinginan customers. Perusahaan harus bisa menangkap kebutuhan dan keinginan pelanggan, dan mendeskripsikan apa yang ingin dibeli oleh pelanggan?Apakah bentuk fisik produk, kenyamanan, atau servis yang dicari oleh pelanggan?Banyak bisnis yang menghadapi masalah karena kehilangan kontak dengan pelanggan. Perusahaan harus mampu membuat pelanggan agar menjadi loyal. Pelanggan membutuhkan sebuah alasan yang bagus kenapa mereka harus membeli barang dari kita. Perusahaan harus memberi apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh pelanggan, dan ini dapat dilakukan dengan cara mencari tahu dari mereka.

Memahami Bisnis Secara Total

Komponen-kompenen money making ini semua dapat diukur, tetapi orang-orang yang mempunyai ketajaman bisnis tidak hanya menghafalkan kompenen tersebut melainkan memiliki pemahaman yang dalam. Mereka mengerti arti dari setiap komponen dan paham bagaimana menghubungkan satu komponen dengan komponen lainnya, dan menggunakannya untuk menciptakan gambaran utuh atas suatu bisnis.

Menjadi seorang enterpreneur berarti Anda juga harus menjadi sales person. Mengapa? Karena enterpreneur yang sukses juga harus bisa bersikap seperti seorang sales yang pantang menyerah, dan juga berani untuk buktikan kepada semua klien dan calon kliennya bahwa produk yang ia hasilkan dan jual adalah yang terbaik. Mengenai seorang sales person sendiri,  perlu diketahui bahwa ketajaman bisnis seorang sales person menunjukkan bahwa Ia memiliki akses yang lebih luas kepada kliennya. Setiap sales person berhadapan dengan akses untuk dapat menembus pasar atau siapapun yang menjadi targetnya entah itu individu atau perusahaan. Ketika kemampuan business acumen dimiliki maka cara pendekatan seorang sales person akan terpola dalam ruang lingkup sebagai partner yang menolong untuk menghasilkan uang lebih banyak dan meningkatkan bottom line sebuah perusahaan.

Sales person dengan business acumen mempunyai helicopter view atau gambaran yang utuh mengenai perusahaannya dan target pelanggannya. Sebagai contoh kalau seorang sales person mobil yang hendak menjual mobil ke perusahaan sepatu, maka sales person ini tidak hanya menyampaikan features dan benefit mobil, tapi juga sanggup menghitungkan bagaimana efisiensi yang akan terjadi dengan penggunaan mobil yang ditawarkan, atau bahkan bagaimana dampak penggunaan mobil sanggup meningkatkan company image yang berujung juga dalam merebut pasar, dan berbagai pendekatan sales yang lebih sebagai partner dalam menghasilkan uang.

Sales Person yang tahu dari mana customer mendapatkan uang juga bisa memiliki proses penjualan yang lebih persuasive, sebab bahasanya akan cocok dengan customer dan akan tahu ditahap apa seorang customer memerlukan dia. Sebagai contoh perusahaan jasa inspeksi dan survey memiliki kemampuan banyak untuk menjual jasanya pada perusahaan batubara ketika mengetahui proses perusahaan batubara mendapatkan uang, di hulu dan di hilir. Sales person akan mencocokkan jasa yang dijualnya dengan tahapan customer mendapatkan uang.

Sales person bukan saja memahami bahasa financial customer mereka namun juga bagaimana strategi, action yang harus dilakukan melihat data-data keuangan customer mereka. Seorang Account Officer sebuah Bank akan sangat bermanfaat bila memiliki pengetahuan ini, dari sisi funding akan ditawarkan produk-produk bank yang cocok dengan customer, dari sisi lending, dilihat dibagian apa ditawarkan.

Sebuah survey mengatakan hanya 10 persen Sales Person bisa membaca laporan keuangan, dan 1,9 persen yang bisa menghubungkan data keuangan costumer dengan bisnis dari customer itu. Keberhasilan seorang Sales Person untuk bisa menjadi partner yang dipercaya oleh customer mereka adalah seorang sales person harus mengetahui bagaimana proses bisnis customer mereka, sehingga keahlian business acumen lebih penting dimiliki daripada keahlian mereka menjual untuk menjadikan mereka ‘Trusted Sales Person’

Fadjar Dewanto/Managing Partner Infrastructure and Regional Development Vibiz Consulting

Editor : Fanya Jodie

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x