(Business Lounge – Business Today) Toko ritel terbesar di dunia, Walmart telah melaporkan penurunan laba kuartalan sebesar 22 persen dan perkiraan pendapatan yang yang akan melemah untuk tahun-tahun mendatang.
Dilaporkan laba bersih untuk kuartal Januari turun menjadi USD 4,4 miliar dari USD 5,6 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Walmart mengatakan, musim dingin yang parah, pemotongan tunjangan pemerintah dan tingginya pajak membuat laba bersih mereka menjadi terkikis.
Penjualan Walmart di AS turun sebesar 0,4 persen pada kuartal akhir tahun 2013. Total pendapatan Walmart untuk kuartal itu naik 1,4 persen menjadi USD 129,7 miliar. Dimana penjualan di UK telah turun 0,1 persen pada kuartal terakhir tahun 2013.
Sedangkan bisnis Walmart di Inggris – ASDA, dilaporkan juga terjadi penurunan penjualan ASDA di Inggris turun 0,1 persen pada kuartal terakhir tahun ini. Sepanjang tahun 2013, toko ritel ini mengatakan mengalami pertumbuhan penjualan hingga 0,5 persen.
ASDA sendiri sudah berjuang untuk meningkatkan penjualan selama periode Natal, di tengah persaingan ketat dengan toko retail lain seperti Aldi, Lidl, Waitrose, dan Marks & Spencer.
Sebagai langkah strategis yang akan dilakukan menyikapi turunnya laba bisnis ritel tersebut, Walmart akan mengurangi manfaat penjualan produk makanan karena kuatnya persaingan dengan toko retail lain yang banyak membuat diskon selama musim liburan.
Walmart juga memperkirakan penjualan bersih pada tahun ini akan tumbuh hingga 3-5 persen dimana perkiraan pendapatan Walmart untuk tahun ini lebih rendah dari perkiraan para analis. Walmart memperkirakan bisa mendapat laba antara USD 5,10-5,45 per saham.
Manajemen Walmart sepakat akan berinvestasi secara agresif dalam pasar e-commerce dan akan meningkatkan peluncuran toko baru di Amerika Serikat, seperti yang telah dilakukan di beberapa negara lain. Walmart juga akan terus fokus pada penyediaan barang dan pembuatan toko-toko kecil yang dekat dengan rumah pelanggan.
Sebagai nformasi Walmart memiliki lebih dari 11.000 toko di 27 negara, di bawah 55 nama yang berbeda. Perusahaan ini beroperasi di bawah nama Walmart di Amerika Serikat, termasuk 50 negara bagian dan Puerto Rico. Walmart di Meksiko sebagai Walmart de México y Centroamerica, di Inggris sebagai Asda, di Jepang sebagai Seiyu, dan di India sebagai Best Price.
Sedangkan di Argentina, Brasil, dan Kanada sepenuhnya menggunakan nama Walmart. Investasi Walmart di luar Amerika Utara memiliki hasil yang beragam: bisnisnya di Inggris, Amerika Selatan, dan China sangat sukses, sedangkan usaha di Jerman dan Korea Selatan tidak berhasil.
(ja/IC/bl-bbc)
Pic:borderzine.com