Polar Vortex Akibatkan Cuaca Terdingin di Amerika

(Business Lounge – World News) – Seorang pria berbingkai lelehan es saat berjalan di pantai Chicago, Illinois, Selasa (7/1). Hembusan angin Arktik  yang mematikan ini memecahkan rekor suhu udara terdingin di wilayah AS bagian timur selama dua dekade hari Selasa kemarin, membatalkan ribuan penerbangan, meningkatkan harga listrik dan membuat penampungan tunawisma kewalahan

Cuaca sangat dingin ini merupakan akibat dari “polar vortex”, sistem udara tekanan rendah yang sangat dingin dari wilayah Arktik. Aliran udara ini berputar-putar di sekeliling Kutub Utara, dan biasanya mampir di Kanada pada bulan-bulan musim dingin. Namun tahun ini, polar vortex mengalir sampai ke wilayah Great Lakes dan New England. Hasilnya adalah suhu udara yang dinginnya menusuk tulang. Selain itu, hujan dan badai salju lebat dilaporkan melanda bagian barat negara bagian New York.

Angin dingin di wilayah Midwest, Amerika Serikat (AS), menyelimuti bagian timur negara itu pada Selasa. Suhu udara yang sangat dingin tercatat dari bagian selatan hingga ke wilayah New England di timur laut.

Pemerintah membuka tempat menghangatkan diri dan menutup sekolah di berbagai daerah, mulai Florida di selatan hingga New York. Pasokan listrik berkurang lantaran warga berbarengan menaikkan suhu pemanas mereka. Kereta api dan pesawat menunda perjalanan, sementara rumah sakit dipenuhi warga yang mengeluhkan radang dingin alias frostbite. Menurut aparat, cuaca ekstrem ini sampai menewaskan warga di Wisconsin, Texas, dan Ohio.

Menurut badan cuaca, wilayah utara dan tengah Georgia, Alabama, dan Mississippi, utara Arkansas, dan Florida Panhandle mencatatkan suhu di bawah 0 derajat Celsius pada Selasa pagi. Atlanta bersuhu -14 derajat Celsius, 15 derajat lebih rendah dari rata-rata suhu tahunan untuk awal Januari.

Beberapa gereja di sekitar Gulf Coast  juga beralih fungsi menjadi pusat pengungsian. Warga mengantarkan minuman hangat dan selimut bagi orang yang berada di luar ruangan. Puluhan ribu orang kehilangan pasokan listrik di tenggara AS, Selasa kemarin. Penyebabnya adalah pemadaman bergilir yang diterapkan perusahaan listrik guna mencegah jaringan kelebihan beban.

Menurut pemerintah, sejumlah warga meninggal atau harus dirawat di rumah sakit akibat suhu dingin dan badai dalam beberapa hari terakhir. St. Louis University Hospital mengatakan bahwa dalam 24 jam, tercatat 15 cedera akibat suhu dingin di ruang gawat darurat. Keluhannya bervariasi, antara lain radang dingin, luka akibat jatuh, dan sakit dada.

George Stamatis, humas University Hospitals di Cleveland, mengatakan seorang pria yang dibawa ke rumah sakit pada Senin tewas akibat hipotermia. Seorang pasien lainnya yang dibawa ke rumah sakit, Selasa, juga dirawat dengan keluhan hipotermia. Tiga lainnya terkena radang dingin. Seorang pria Milwaukee tewas di luar rumahnya, Jumat, akibat hipotermia, menurut Badan Pemeriksa Medis Milwaukee. Associated Press juga melaporkan beberapa warga di Illinois dan Indiana juga tewas akibat cuaca dingin.

(ic/ic/bl-berbagai sumber)

Foto: Antara

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x