Evakuasi Penumpang Kapal Antartika

(Business Lounge – World News) – Perjalanan  MV Akademik Shokalsky menuju Antartika berakhir sekitar 1500 mil laut di selatan Hobart, Tasmania, lantaran terjebak lapisan es yang tebal sejak malam Natal, 24 Desember lalu. Kapal itu mengangkut tim ekspedisi Antartika yang berniat melakukan napak tilas perjalanan Douglas Mawson, penjelajah asal Australia yang mengunjungi Antartika sekitar seratus tahun lalu. Tim itu juga akan mengukur perubahan yang terjadi di lingkungan Kutub Selatan sejak era Mawson.

Sebuah helikopter Cina berhasil mengevakuasi penumpang kapal penelitian, Akademik Shokalsky yang terjebak di perairan beku Antartika. Penumpang dijadwalkan tiba kembali di Australia pertengahan Januari.

Operasi buat menyelamatkan penumpang kapal yang terdampar di perairan beku Antartika sudah berhasil. Sebuah helikopter yang terbang dari sebuah kapal berbendera Cina mendarat di dekat lokasi kapal MV Akademik Shokalskiy. Dengan beberapa kali bolak-balik, helikopter itu mengangkut sekitar 12 penumpang dalam satu kali perjalanan. Lima puluh dua peneliti dan turis yang terjebak kini sudah berada di kapal pemecah es Australia, Aurora Australis. Sementara 22 awak kapal akan tetap tinggal.

“Lega sekali!” kata pemimpin ekspedisi penelitian, Chris Turney, via Twitter

“Helikopter Cina tiba di dekat Shokalski. 100% kami akan diselamatkan. Terimakasih yang besar buat semua,” tulis pemimpin ekspedisi, Chris Truney via jejaring sosial, Twitter ketika proses evakuasi dimulai. Ia juga mengunggah video yang menunjukkan helikopter berwarna merah mendarat di lokasi yang sebelumnya telah disiapkan oleh awak kapal Shokalsky.

Wang Jianzhong, kapten kapal Xue Long, mengaku harus terus-menerus waspada untuk memastikan kapalnya sendiri tidak terjebak oleh lapisan es tebal. Pernyataan Wang itu dilansir Lembaga Kelautan Negara Cina, pemilik Xue Long. Dalam beberapa hari sebelumnya, beberapa kapal pemecah es dari Cina, Australia, dan Prancis tidak berhasil menembus es tebal itu.

Turney, profesor perubahan iklim dari University of New South Wales, Australia, melalui Twitter mengucapkan “terima kasih banyak” kepada pihak berwenang Cina dan Australia yang telah memastikan semua penumpang “sehat dan selamat”.

(ic/ic/bl)

Foto : Antara

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x