Yang Penting Tahu Akarnya..

(Business Lounge – Inspiration) – Para pembaca, kali ini saya memilih topik “yang penting tahu akarnya”. Nah sebenarnya yang saya bicarakan ini bukan akar dari tumbuh-tumbuhan, melainkan akar kalau kita menemukan masalah yang rumit dan akhirnya membuat kita juga menjadi rumit.

Let’s take the example. Terakhir saya mengunjungi seorang dokter kulit yang cukup ternama, referensi adik saya tentu saja, untuk konsultasi kesehatan kulit. Nah, dokter itu bilang, jerawat itu diobati, bukan di facial atau dipencet, kalau dipencet yang ada bolong. Tetapi harus rajin dulu bersihin muka dan pakai obatnya, nanti pasti membaik. Intinya, jerawat itu diobati, bukan dipencetin.

Nah, berbekal dari penjelasan dokter kulit tersebut, saya akhirnya mengikuti saran dokter tersebut dan memakai obat, dan benar saja sih, memang meskipun lebih lama kempesnya jerawat dibandingkan dengan di facial yang sepertinya instan, ketika pakai obat justru kempesnya lebih bagus dan jujur muka jadi lebih bersih. Ketika di facial, saya sih memang yakin bisa-bisa berbekas dan bolong, karena itu sudah saya alami juga. Dan bukan hanya itu saja, sebalnya adalah, jerawat yang “dikeluarkan paksa” itu kesannya bersih sebentar, tapi akan nongol lagi di tempat lain.

Well, sebenarnya apa yang mau saya sampaikan dari hal ini? Hmm..coba kita berpikir sejenak. Jerawat yang tumbuh itu, seperti masalah yang nongol di dalam kehidupan kita. Kadang kita mau berpikir jalan instan sehingga kita jadi mau menyelesaikan masalah dengan cara instan tanpa tahu akar permasalahannya. Hasilnya? Kelihatannya selesai masalahnya, tapi karena gak tuntas diselesaikan sampai ke akar, bisa-bisa tumbuh lagi masalah lain. Contohnya, kalau ngantuk pada saat kerja, ya cari tahu akarnya kenapa bisa ngantuk, mungkin karena istirahat kurang akibat banyak begadang, atau alasan lainnya. Ya cari tahu akar masalahnya mengapa ngantuk, dan setelah itu cari solusi berdasarkan akar masalahnya. Kalau misalnya akar masalahnya adalah kebanyakan begadang, mulailah kurangi begadang. Tapi yang terjadi, seringkali orang kalau ngantuk bukan cari akar masalah kenapa ngantuk malah mencari penyelesaian instan, seperti cari cemilan sebanyaknya, dan meledaklah bobot tubuh setelah itu, akibatnya ujungnya takut melihat timbangan. Itulah namanya karena akar masalah tidak dicari tahu dan diselesaikan, akhirnya timbullah masalah berikutnya.

Selain diumpamakan sebagai masalah, “jerawat” yang saya maksudkan juga bisa diumpamakan seperti karakter buruk kita. Karakter buruk itu, kalau asal mau diselesaikan tanpa tahu akarnya, atau sama saja dengan asal mau selesai cepat saja tanpa mau “mengoperasi” penyebab karakter buruk kita, maka hal itu bisa muncul lagi tiba-tiba, karena kita tidak menyelesaikan karakter kita dengan suatu pengertian yang benar, alias tidak tahu apa akar dari karakter buruk kita. Tetapi kalau kita tahu akar dari karakter buruk kita, pasti kita tidak akan mau terjebak di karakter buruk kita. Karena kalau karakter buruk tidak kita selesaikan dengan pengertian yang benar, alias tidak tahu akarnya, akhirnya kita akan biarkan itu jadi habit dan ujungnya karakter itu akan menempel dalam diri kita seperti penyakit. Well, kalau Anda bertanya, memang bisa karakter buruk dasar diubah? Jawabannya simple saja sebenernya kalau memang kita mau selesaikan dari akarnya : kalau binatang saja sudah pernah jatuh di satu lubang, dia pasti akan berhati-hati dan tidak akan pernah mau jatuh di lubang yang sama. Sorry kalau sepertinya saya agak terlalu nyablak bicara, tapi yang saya bicarakan, itu memang merupakan suatu kenyataan.

Hmmm..terinspirasi dari perkataan dokter kulit itu, ya saya jadi mengerti aplikasinya dalam kehidupan nyata. Jerawat itu diobati, bukan difacial atau dipencet/dicongkel. Ya, masalah atau karakter buruk itu dicari tahu akarnya dan diselesaikan dengan konsisten dan tekun, bukan diselesaikan dengan cara instan “yang penting cepat selesai”. Karena, dengan tahu apa akar dari masalah dan karakter buruk kita, kita akan menemukan solusi yang lebih baik di dalam hidup kita nantinya. Salam semangat !

(fj/ic/bl)

Fanya Jodie :   Executive Editor di Businesslounge.co
Twitter: @FanyaJodie

Foto: BL/Tan Yoh

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x