Nissan Motor Co, menyatakan telah memangkas proyeksi pendapatannya dan akan merubah susunan direksi untuk mengatasi masalah kualitas kinerja serta sulitnya kondisi ekonomi yang akan terjadi di banyak pasar negara lain.
Perusahaan ini sebelumnya berhasil membukukan laba bersih sebesar JPY 107,8 miliar untuk kuartal Juli-September. Raihan tersebut meningkat tipis sebesar 2 persen dari JPY 105,7 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya
Sementara untuk penjualan hingga bulan September naik 16 persen menjadi JPY 2,5 triliun. Presiden dan CEO Nissan, Carlos Ghosn mengatakan pelemahan kinerja ini disebabkan berbagai masalah yang terjadi di luar perkiraan di antaranya pelemahan yang terjadi di banyak pasar negara berkembang dan mahalnya modal.
Dia juga mengumumkan bahwa telah terjadi perobakan, di mana chief operating officer, Toshiyuki Shiga telah diturunkan dari posisinya.
“Perlu dilakukan tindakan secepat mungkin terkait dengan perlambatan kinerja ini,” kata Ghosn. Ia menekankan bahwa langkah penurunan Shiga ini diambil untuk melakukan penyegaran di jajaran direktur Nissan.
Selain memangkas proyeksi pendapatan, Nissan juga melakukan pemangkasan prediksi laba untuk tahun fiskal 2013 yang berakhir bulan Maret tahun depan sebesar 15,5 persen menjadi JPY 355 miliar.
Ghosn mengatakan pekan lalu Nissan telah menarik lebih dari 188.000 mobil dan SUV Infiniti di seluruh dunia untuk memperbaiki kerusakan software kontrol rem yang bisa meningkatkan risiko kecelakaan.
Selain itu, pada bulan September Nissan juga menarik kembali 908.900 kendaraan di seluruh dunia untuk memperbaiki cacat pada sensor akselerator yang dapat menyebabkan kinerja mesin menjadi tidak stabil.
CEO produsen mobil kedua terbesar di Jepang ini juga mengatakan kalau penjualan mobil di Rusia, Australia, Indonesia, Thailand dan Brazil akan melemah di tahun ini. Meskipun begitu, hal yang sama diprediksi tidak akan terjadi di Cina.
Perusahaan juga akan menjalankan sembilan rencana ekspansi dengan biaya investasi sebesar USD 8,5 miliar dalam bentuk tunai. Jumlah tersebut merupakan nilai investasi tertinggi yang pernah dikeluarkan oleh Nissan.
Nissan sendiri akan mulai membuat mobil di Brasil pada tahun 2014. Hal ini diklaim akan membantu mengurangi biaya dari tarif yang dikenakan pada kendaraan yang diimpor dari Meksiko .
(ja/IC/vbn)