Cina Bangun Rel Dekat Korut

(Business Lounge – Business Today) – Di suatu lahan konstruksi di timur laut Cina, para teknisi begitu sibuk mengerjakan proyek yang akan mengubah dinamika ekonomi dan geopolitik kawasan ini: jalur kereta api cepat sepanjang 358 kilometer ke arah perbatasan dengan Korea Utara (Korut).

Proyek senilai $6,3 miliar atau sekitar Rp61,6 triliun ini merupakan satu dari tiga jalur kereta api yang bermaksud memperdalam hubungan ekonomi Korut dan Cina—meski Beijing mendukung sanksi ekonomi yang dijatuhkan kepada Pyongyang. Selain jalur kereta api cepat, Cina juga menyalurkan dana jutaan dolar untuk pembangunan jalan raya dan jembatan di kawasan timur laut. Tak hanya itu, Beijing juga membangun jalur kabel listrik lintas perbatasan.

Ambisi Cina menjalin integrasi ekonomi yang lebih erat dengan Korut berkebalikan dari strategi Amerika Serikat (AS). Washington selama ini terus menekan Pyongyang supaya menghentikan program senjata nuklir. Gedung Putih juga mendesak Korut untuk tak lagi melontarkan ancaman menyerang AS dan Korea Selatan.

Menurut pengamat, ketimpangan pendekatan ini sedikit-banyak turut menjelaskan prospek terkait Korut terlihat suram dalam pertemuan Presiden AS Barack Obama dan Presiden Cina Xi Jinping pekan ini. Tapi para pejabat AS menyatakan topik itu akan menjadi salah satu prioritas dalam perundingan.

Retorika Beijing dalam perundingan semacam itu menyiratkan rasa kesalnya terhadap Korut, meski Cina telah menopang negara tetangganya itu sejak Perang Korea 1950-1953. Cina sejak saat itu menjadi pendonor terbesar Korut, yang berlanjut sebagai rekanan perdagangan serta investor asing Pyongyang. Beberapa pejabat AS menyatakan, upaya terbaru Cina mengisyaratkan kesediaan Beijing menggunakan kekuatan ekonomi untuk menahan gerak-gerik Pyongyang.

Fakta di lapangan menunjukkan sebaliknya. Cina maju dengan rencana ambisius mereka untuk memperluas perdagangan, investasi, serta infrastruktur di perbatasan Korut. Langkah ini merupakan bagian dari strategi penyangga untuk mengimbangi kekuatan pasukan AS di Asia. Juga, untuk memberikan insentif ke Pyongyang guna menjaga stabilitas. Beijing pun menginginkan reformasi pasar ala Cina di Korut.

Pembangunan jalur kereta api cepat ini dijadwalkan selesai pada 2016. Nantinya, rel yang dibangun di dekat Yanji akan memangkas waktu perjalanan antara kota Jilin di Cina dan kota perbatasan Hunchun dari delapan jam menjadi hanya dua jam.

Pada 2020, jalur kereta api diperkirakan bakal menambah populasi Hunchun hingga lebih dari satu juta dari 200 ribu orang saat ini. Kenaikan ini akan terjadi berkat arus penduduk yang ingin mencari keuntungan dari perdagangan perbatasan.

Proyek kali ini juga termasuk pembangunan jalur kereta api antara kota Shenyang dan Dandong  – lintas perbatasan Cina-Korut tersibuk. Ada pula rel lain yang menghubungkan Dandong ke pelabuhan Dalian. Kedua proyek itu dijadwalkan selesai tahun ini, demikian keterangan media pemerintah Cina. Pembangunan sebuah jembatan senilai $356 juta di perbatasan Dandong juga berjalan sesuai rencana.

(sumber : The Wall Street Journal)

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x