(Business Lounge – Business Today) – Diguncang oleh perangkat mobile, para produsen personal-computer (PC) serta mitra-mitra mereka berencana melakukan serangan balik menggunakan dua senjata: harga murah dan irit baterai.
Produsen PC yang berkumpul dalam pameran dagang Computex di Taiwan pekan ini melakukan manuver untuk kembali memenangkan hati konsumen. Beberapa waktu belakangan, konsumen telah beralih ke smartphone dan komputer tablet. Maka strategi produsen PC adalah memberi penekanan pada fitur dan harga yang setara dengan ponsel ataupun tablet.
Perusahaan-perusahaan itu berencana mulai menawarkan laptop murah yang memiliki fitur layar sentuh dan pengoperasian layaknya komputer tablet. Pada akhir tahun, harga penjualan diharapkan akan turun hingga lebih dari 50% di beberapa kasus. Para produsen pun berniat merilis produk “2-in-1” yang lebih tipis dan lebih murah, dengan layar yang bisa berputar serta dibongkar-pasang untuk dioperasikan sebagai tablet.
Para produsen PC juga akan meluncurkan sejumlah tablet baru, khususnya unit berlayar kecil seperti iPad Mini dengan harga jual di bawah $329.
Microsoft Corp dan Intel Corp, raja industri di zaman kejayaan PC, adalah dua nama yang berusaha keras melakukan pembaruan. Popularitas perangkat mobile yang mengaplikasikan teknologi bersaing telah menghalangi pertumbuhan mereka.
“Kenyataannya, ekosistem [PC] harus menemukan kembali jati dirinya,” ujar Kevin Turner, direktur operasi Microsoft dalam sebuah konferensi investor pekan lalu.
Baru-baru ini, Microsoft mulai menawarkan diskon perangkat lunak Windows dan Office bagi para produsen PC portabel dan tablet sebesar dua per tiga dari harga standar, ujar para narasumber. Microsoft bertujuan menetapkan harga awal sampai serendah $300 untuk laptop layar sentuh, yang kini umumnya berharga $700 atau lebih. Mereka juga ingin bisa menekan harga komputer tablet dengan layar berukuran 8 inci atau lebih kecil hingga $199.
Para eksekutif Acer dan Asustek Computer Inc—yang siap memperkenalkan perangkat mobile baru pada Senin—telah mengatakan bahwa upaya Microsoft itu akan mendongkrak penjualan perangkat Windows layar sentuh tahun ini.
Sementara itu, Intel dan pesaingnya Advanced Micro Devices Inc menawarkan mikroprosesor jenis baru. Andalan mereka adalah model chip hemat energi yang diperkirakan bisa membuat baterai laptop tahan sepanjang hari, layaknya tablet dan beberapa jenis laptop “2-in-1” alias convertible.
Perkembangan itu menjadi satu lagi tanda-tanda perubahan akibat gebrakan Apple dan Samsung Electronics, yang labanya meningkat berkat smartphone dan komputer tablet di tengah lesunya angka penjualan PC. Batas-batas sektor perangkat dan komponen terus berubah, karena banyak perusahaan melakukan eksperimen guna menguasai posisi di ceruk pasar baru.
“Kami rasa sudah menjadi keharusan untuk bergeser ke produk laptop bongkar-pasang, convertible, ponsel, dan ‘phablet‘ [smartphone dengan layar besar ala tablet],” ujar Gregory Bryant, wakil presiden Intel Asia-Pasifik. “Lebih banyak info bisa didapatkan di Computex.”
Pameran dagang itu dijadwalkan berlangsung dari Selasa hingga Sabtu di Taipei.
(sumber : Wall Street Journal)