WHO Akui Gagal Tanggapi Wabah Ebola di Afrika Barat

(Business Lounge – World News) – Organisasi Kesehatan Dunia telah mengakui bahwa mereka gagal dalam menghentikan wabah Ebola di Afrika Barat, menyalahkan beberapa faktor termasuk staf yang kurang kompeten dan kurangnya informasi.

“Hampir semua orang yang terlibat dalam penanggulangan wabah gagal untuk melihat beberapa tulisan yang cukup sederhana di dinding,” kata WHO dalam sebuah dokumen internal, memberikan catatan bahwa para ahli harus menyadari metode penahanan tradisional tidak akan bekerja di suatu daerah perbatasan yang sistem kesehatannya rusak dan rapuh.

Badan kesehatan PBB mengakui bahwa, kali ini bahkan birokrasi sendiri adalah masalah. Mereka mencatat bahwa kepala kantor negara WHO di Afrika memiliki “janji yang bermotif politik” yang dilakukan oleh direktur regional WHO untuk Afrika, Dr Luis Sambo, yang tidak menjawab kepada kepala badan di Jenewa, Dr Margaret Chan.

Dr Peter Piot, co-penemu virus Ebola, kata WHO bertindak terlalu lambat, terutama disebabkan karena kantornya yang di Afrika.”Kantor regional di Afrikalah yang ada digaris depan,” katanya. “Dan mereka tidak melakukan apa-apa. Kantor yang benar-benar tidak kompeten.”

Piot juga mempertanyakan mengapa WHO membutuhkan waktu sampai lima bulan dan 1.000 kematian sebelum lembaga menyatakan Ebola sebagai darurat kesehatan internasional pada bulan Agustus. “Saya menyerukan keadaan darurat di bulan Juli dan untuk operasi militer segera dikerahkan,” katanya.

Pada akhir April, selama konferensi tentang Ebola di antara para ahli penyakit menular, pertanyaan  mulai diajukan tentang kinerja dari para ahli WHO, karena tidak semua dari mereka segera mengirimkan laporan tentang Ebola ke markas WHO.

WHO mengatakan itu adalah “sangat mengkhawatirkan” bahwa kepala kantor Guinea menolak untuk membantu mendapatkan visa untuk tim ahli yang akan datang dan bantuan sebesar US $ 500.000 diblokir oleh rintangan administratif. Guinea, bersama dengan Sierra Leone dan Liberia, adalah salah satu negara yang paling terpukul karena wabah tersebut pada saat ini, dengan 843 kematian sejauh ini.

Wabah Ebola telah menewaskan 4.484 orang di Afrika Barat dan WHO mengatakan bahwa dalam waktu dua bulan ini bisa ada 10.000 kasus baru Ebola setiap minggunya.

Ketika Doctors Without Borders mulai berikan peringatan pada bulan April bahwa Ebola telah berada di luar kendali, perselisihan pecah antara perusahaan amal dan juru bicara WHO, yang bersikeras bahwa itu berada di bawah kendali. Pada pertemuan bulan Juni kemarin, Dr Bruce Aylward memperingatkan Chan tentang keprihatinan serius yang mengangkat tentang kepemimpinan WHO di Afrika Barat.

Arum/Journalist/VMN/BL
Editor: Iin Caratri
Image : Antara