Pastikan “Marketing Mode” Anda Tetap On

(Business Lounge – Dominate The Market) Sembilan bulan telah hampir berlalu dari tahun ini dan hanya tersisa tiga bulan lagi. Setiap kita harus berawas-awas apakah akan berhasil mencapai target pada tahun ini. Untuk mereka yang telah mencapai target maka dengan tenang akan melangkah ke tri wulan terakhir pada tahun ini. Tetapi bagi mereka yang belum mencapainya, maka masih ada waktu untuk memacu diri.

Namun tidak ada salahnya untuk mulai mengevaluasi apa saja yang telah kita peroleh, apa saja yang telah kita capai dan apakah sesuai dengan target yang telah dicanangkan pada awal tahun. Marketing memang tidak dapat dipisahkan dari angka dan target. Sebab itulah yang memacu marketing untuk tetap hidup.

Karena itu sangat penting untuk memastikan bahwa “Marketing Mode” Anda akan terus on. Walaupun target telah tercapai, namun pantang bagi seorang marketing untuk meng-off-kan, “Marketing Mode”-nya. Tidak ada kata berhenti dan tidak ada kata libur bagi seorang marketing. Setiap hari adalah kesempatan untuk meraih sebuah keberhasilan selangkah lebih maju. Jika tidak sang competitor dengan sigap akan mendahului Anda.

Salah satu senjata perang yang harus kita pikirkan dan persiapkan adalah “The Marketing Tools.” Marketing tools merupakan serangkaian teknik yang dapat membantu membuat keputusan yang berkaitan dengan produk dan service dari para marketing. Keputusan–keputusan yang diambil dapat berdasarkan apakah produk tersebut akan dilanjutkan atau tidak, apakah berpindah ke pangsa pasar baru atau kapan merubah strategi harganya. Ini semua dilakukan agar apa yang ditargetkan menjadi kenyataan.

“Marketing Mode” tidak dapat dipisahkan dengan produk atau obyek yang menjadi focus kegiatan marketing itu sendiri. Karena itu produk yang diperjualbelikan haruslah sangat diperhatikan kondisinya.

Dalam prinsip marketingnya, Philip Kotler menggambarkan adanya life cycles dari sebuah produk yang meliputi:

1. Introductory stage, pada saat sebuah produk baru saja di-lauched.

2. Growth stage, pada saat sebuah produk mulai berkompetisi dengan para kompetitornya.

3. Maturity stage, pada saat sebuah produk mulai dapat diandalkan dan dapat dipercaya oleh para penggunanya.

4. Decline stage, pada saat sebuah produk tidak melakukan perkembangan sehingga mulai dikalahkan oleh para pesaingnya.

Itulah sebabnya, sebuah brand akan terus memperbaharui produknya untuk mengikuti perkembangan zaman, perkembangan teknlogi juga keinginan dari si pemakainya. Jika sebuah produk tidak dapat berkembang sedemikian rupa maka sudah dapat dijamin produk tersebut akan tersingkir dari pasaran.

ST. Hwa/Contributor/VMN/BL
Editor: Ruth Berliana