(Business Lounge – Management Tips) Syarif Syarial Ahmad selaku Direktur Utama PT. Telekomunikasi Indonesia Internasional sangat menyadari bahwa perusahaan yang dipimpinnya ini masih terbilang baru jika dibandingkan para pemain pendahulu seperti Telefonika, SingTel, ataupun lainnya. PT Telekomunikasi Indonesia Internasional ini baru memulai bisnisnya pada tahun 2007, sedangkan para pemain pendulunya telah mulai sejak 1990. Sehigga para pemain pendulun ini telah tampil aggressive pada tahun 1995, sedangkan anak perusahaan PT. Telkom Indonesia Tbk ini baru tampil aggressive pada tahun 2013.
Dari sisi pasar baik, nilai para pemain pendahu tersebut sudah memiliki nilai yang tinggi dengan market penetration yang sudah tinggi juga. Sehingga PT. Telekomunikasi Indonesia Internasional tidak dapat menempuh jalur ini untuk berkompetisi. “Sehingga langkah yang dapat dilakukan hanya dua cara, yaitu melalui partnership dengan mengembangkan vertical solution yaitu dengan mencoba bermain di media informasi atau infotainment. Sedangkan untuk bermain di footprint, kita dapat melakukan aliansi atau kita beli,” demikian Syarif berusaha menjelaskan.
Untuk mempercepat posisi PT. Telekomunikasi Internasional ini ke posisi para major player tersebut, maka secara revenue yang lebih berkontribusi sekarang adalah PT. Telekomunikasi Internasional yang ada di Singapura, karena telah berdiri lebih lama sehingga memiliki kontribusi yang lebih tinggi. Setelah itu PT. Telekomunikasi Internasional yang ada di Hong Kong, baru kemudian yang ada di Timor Leste.
uthe/Journalist/VMN/BL
Editor: Ruth Berliana
