(Business Lounge – News & Insight) Economist Intelligence Unit berusaha membantu para praktisi Human Capital dengan membuat Worldwide Cost of Living Index (Indeks Biaya Hidup Sedunia) guna memudahkan pekerjaan mereka. Salah satu kewajiban dari para praktisi Human Capital adalah merumuskan paket kompensasi dan tunjangan bagi para ekspatriat dan pelancong bisnis.
Indeks ini diukurkan pada beberapa kota di dunia sebanyak dua kali setahun dengan membandingkan harga dari 160 produk dan jasa atas lebih dari 400 individu. Produk di sini meliputi makanan, minuman, pakaian, perlengkapan rumah tangga dan barang-barang perawatan pribadi, sewa rumah, transportasi, tagihan listrik, sekolah swasta, pembantu rumah tangga dan biaya rekreasi.
Survei yang telah dilakukan selama lebih dari 30 tahun ini menjadikan New York sebagai kota pembanding dengan nilai indeks 100.
Maret lalu, Economist Intelligence Unit merilis Worldwide Cost of Living Index terbarunya untuk 131 kota yang tersebar di 5 benua. Sebagai hasilnya Mumbai menduduki peringkat ke 131.
Mumbai, kota terekonomis
Mumbai mendapatkan predikat kota yang terekonomis.
Kota ini adalah kota terpadat di India disebabkan ledakan penduduk yang terjadi ketika Terusan Suez dibangun pada tahun 1869 sehingga Mumbai menjadi salah satu pelabuhan perdagangan utama di India. Belum lagi ditambah dengan pedagang dan pemukim dari Eropa dan Asia. Mumbai kemudian menjadi titik pertemuan dari budaya yang berbeda-beda.
Mumbai dahulu dikenal dengan nama Bombay dengan populasi 21 jiwa menjadikannya sebagai area metropolitan terbesar keempat di dunia dengan populasi melebihi 20 juta jiwa. Tidak heran jika Mumbai juga menjadi pusat perdagangan dan hiburan di India. Di sana juga bertempat beberapa badan keuangan penting serta peluang bisnis.
Survei ini membuktikan biaya hidup di Mumbai yang relatif terjangkau. Untuk tarif transportasi umum dan taksi hanya 1/10 tarif yang kita dapat kita temui di New York. Untuk menempuh jarak 8 km dengan taksi, anda hanya perlu merogoh kocek 161 rupee India (setara dengan 30ribu rupiah).
Kegiatan Perekonomian di Mumbai
Oleh karena letaknya yang strategis maka, kegiatan perekonomian di Mumbai cukup tinggi. Bahkan Mumbai lebih dikenal sebagai kota financial India. Banyak konglomerat India serta perusahaan-perusahaan yang berpusat di Mumbai. Bank Internasional serta institusi-insititusi keuangan juga memiliki cabang di kota ini. Salah satu area bisnis yang terkenal adalah World Trade Center.
Tidak kalah pentingnya, industri tekstil dan perfilman Bollywood juga banyak berpusat di kota ini.
Lingkungan Kumuh di Mumbai
Namun demikian, tingkat kemiskinan di Mumbai tidak dapat kita kesampingkan. Masih banyak penduduk yang masih mengalami kesulitan untuk menanggung biaya perumahan mereka. Akibatnya 70% dari penduduk Mumbai menempati tempat-tempat kumuh di pinggiran Mumbai. Hal ini mengakibatkan terbatasnya akses ke listrik, air bersih, makanan, dan kesempatan pendidikan.
Hal ini memaksa mereka yang masih sangat muda bahkan balita untuk terlibat dalam mencari nafkah. Banyak anak terpaksa ikut bekerja kasar untuk mendapatkan penghasilan.
Pendapatan per kapita Mumbai pada tahun 2010 mencapai USD 2,845 (sekitar 7% dibandingkan Amerika).
Namun demikian, jika Anda berminat bekerja sebagai seorang expatriate di perusahaan asing, tidak ada salahnya mencoba peruntungan Anda di Mumbai. Alih-alih pusing memikirkan membengkaknya pengeluaran Anda, kemungkinan malah Anda dapat memiliki tabungan lebih besar.
Mau mencoba?
uthe/Journalist/VMN/BL
Editor: Ruth Berliana