Laba Tata Motors Menurun, Penjualan Jaguar dan Land Rover Mengimbanginya

(Business Lounge – Business Today)  Induk perusahaan dari pembuat mobil mewah asal Inggris Jaguar Land Rover , Tata Motors melaporkan penurunan laba pada kuartal pertama tahun ini namun pendapatan penjualan terbantu oleh penjualan mobil merk  Jaguar dan Land Rover milik anak usahanya tersebut.

Tata Motors  yang juga merupakan raksasa produsen mobil di India ini melaporkan penjualan bersih naik 16% menjadi 647.16 miliar  rupee, kenaikan penjualan ini seharusnya bisa bertambah namun terbatasi oleh penjualan mobil mewah di India yang menandakan turunnya industri otomotif lokal.

Meskipun penjualam meningkat namun laba bersih yang diperoleh perusahaan ini menurun secara kuartalan dibandingkan dengan pencapaian kuartal terakhir tahun lalu. Laba bersih untuk kuartal Januari-Maret adalah 39.18bn rupee ($ 665.48m £ 398m), yang turun 0,7% pada periode yang sama tahun lalu.

Penurunan laba ini terjadi dikarenakan kerugian dari pergerakan mata uang atau selisih kurs, perusahaan melaporkan kerugian selisih kurs dari 3.55bn rupee, dikarenakan  revaluasi pinjaman, deposito dan pinjaman dalam mata uang asing. Namun kerugian selisih kurs ini terbantu oleh meningkatnya penjualan.

Penurunan penjualan merk Tata dan juga industri otomotif lokal yang menurun. Produsen mobil terbesar di India, Tata Motors, melaporkan sedikit penurunan laba bersih kuartal keempat karena, sebagian, untuk merugikan pergerakan mata uang seperti yang dilansir beberapa media lokal dan juga BBC .

Namun itu diimbangi oleh penjualan yang kuat dari merek-merek mewah Jaguar Land Rover  yang naik 8%, dengan permintaan yang kuat untuk model Jaguar XJ dan XF dan didukung oleh pengenalan baru F-Type. Laba unit British Jaguar Land Rover melonjak menjadi 449 juta pound ( $ 750.000.000 ), dari sebelumnya £ 377.000.000.

Sementara itu sebagai informasi, di India pengiriman mobil, truk dan bus turun 36%  pada  kuartal pertama tahun ini. Lemahnya industri otomotif lokal ini merupakan dampak dari perlambatan berkelanjutan dalam pertumbuhan ekonomi yang mengarah ke sentimen konsumen yang lemah.

Joel/Journalist/VM/BL
Editor : Jul Allens
image : fotopedia

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x