Daya Beli Masyarakat Global Menurun Terhadap Produk P&G

(Business Lounge – Business Today)  Laba bersih perusahaan konsumer terbesar di dunia, Procter & Gamble (P&G) tumbuh tipis selama tiga bulan pertama tahun 2014. Hal ini disebabkan karena menurunnya daya beli masyarakat di negara-negara yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi yang lambat.

P&G mengatakan laba bersih mereka naik 1,7 persen menjadi USD 2,6 miliar dengan pendapatan pendapatan yang tidak berubah di USD 20,6 miliar. Bila tidak dipengaruhi fluktuasi mata uang, akuisisi, dan divestasi, penjualan P&G naik 3 persen.

Setahun ini, P&G telah berupaya untuk meningkatkan pemotongan pengeluaran, meningkatkan produktivitas, dan mempertajam fokus bisnis pada beberapa merek terbesar untuk meningkatkan profitabilitas dan mengejar ketinggalan dari para saingan.

Namun, fluktuasi mata uang dan lemahnya daya beli di banyak negara telah mengganggu keberhasilan upaya tersebut. Salah satu masalah terbesar adalah pertumbuhan ekonomi di negara pasar mereka, baik itu negara maju ataupun berkembang.

Namun P&G tidak berencana utnuk menaikkan harga secara besar-besaran di AS yang merupakan pasar terbesar perusahaan. Namun dia mengatakan P&G akan tetap percaya penduduk AS akan mau membeli produk yang mereka inginkan.

Seperti selama kuartal Maret, penjualan deterjen P&G tumbuh setelah mereka meluncurkan kapsul deterjen merek Gain meski secara diam-diam menaikkan harga beberapa produk deterjen cair dan mengurangi isi kemasan deterjen tersebut.

Akhir bulan ini, P&G berencana untuk meluncurkan pisau cukur seri Gillette Fusion disebut ProGlide FlexBall. P&G mengatakan penjualan produk kecantikan termasuk sampo Pantene dan popok tercatat tumbuh selama kuartal pertama tahun ini.

Joel/Journalist/VM/BL-wsj
Editor: Jul Allens
image: wikipedia

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x