Apa Itu Lini Pelaporan? (Bagian 3)

(Businesslounge Journal-Operation Management)

Beberapa manfaat penerapan lini pelaporan yang jelas dalam suatu organisasi meliputi:

Komunikasi yang jelas: Menetapkan lini pelaporan yang jelas memudahkan semua anggota tim untuk memahami peran mereka dalam tim dan kepada siapa mereka melapor. Hal ini juga memudahkan untuk melacak kepada siapa rekan kerja Anda melapor dan pekerjaan apa yang mungkin sedang dikerjakan orang lain pada waktu tertentu.

Delegasi wewenang: Lini pelaporan memudahkan pendelegasian wewenang sesuai kebutuhan, misalnya, jika seorang manajer sedang sakit atau mengerjakan proyek lain, lini pelaporan yang jelas memudahkan organisasi untuk mendelegasikan sebagian tanggung jawab manajemen mereka kepada orang lain.

Akuntabilitas: Jika lini pelaporan tidak ditetapkan dengan jelas, tidak ada akuntabilitas yang berlaku ketika terjadi kesalahan. Dengan lini pelaporan yang ditetapkan dengan jelas, selalu jelas siapa yang bertanggung jawab atas kesalahan, masalah, dan tenggat waktu yang terlewat. Fleksibilitas: Beberapa jenis struktur organisasi diuntungkan oleh peningkatan fleksibilitas, misalnya, karena memungkinkan anggota tim untuk melapor kepada lebih dari satu manajer. Hal ini memungkinkan organisasi untuk fleksibel dan berkembang sesuai kebutuhan serta menawarkan lebih banyak otonomi kepada anggota staf.

Kekurangan Lini Pelaporan

Terdapat juga kekurangan pada jenis lini pelaporan tertentu, terutama jika organisasi memilih untuk menggunakan lini pelaporan yang tidak sesuai dengan gaya manajemen mereka. Sangat penting untuk memilih lini pelaporan yang sesuai untuk anggota staf Anda, dan jika Anda seorang karyawan dan tidak memahami lini pelaporan organisasi Anda, mintalah penjelasan kepada manajer Anda. Beberapa kekurangan lini pelaporan meliputi:

Kurangnya kejelasan: Meskipun lini pelaporan bertujuan untuk meningkatkan kejelasan, jika tidak dikomunikasikan dengan jelas kepada semua karyawan, hal ini dapat mengakibatkan kurangnya kejelasan dan kebingungan yang lebih besar. Sangat penting bagi organisasi untuk mengomunikasikan lini pelaporan dengan jelas kepada semua anggota staf, misalnya, dengan menyertakan salinan struktur manajemen yang relevan dalam buku panduan karyawan yang baru. Mengurangi kolaborasi: Alur pelaporan yang sangat ketat memudahkan anggota tim untuk melihat kepada siapa mereka melapor, tetapi juga dapat mengakibatkan kurangnya motivasi untuk berkolaborasi dengan manajer dan profesional lain di departemen yang sama. Menerapkan alur pelaporan yang lebih longgar dapat meningkatkan kolaborasi dan mendorong lebih banyak kreativitas dan inovasi.

Akuntabilitas yang sempit: Meskipun alur pelaporan memudahkan untuk melihat siapa yang bertanggung jawab atas apa, alur pelaporan ini juga dapat menyebabkan saluran akuntabilitas yang lebih sempit yang menghilangkan semua tanggung jawab atas pekerjaan mereka dari rekan kerja dan manajer lain. Dalam beberapa kasus, hal ini dapat mendorong anggota staf untuk mengabaikan kemajuan semua pekerjaan yang bukan menjadi tanggung jawab mereka secara langsung.