M&M’s

Mars Siapkan Investasi $2 Miliar di AS

(Business Lounge – Global News) Raksasa makanan ringan global, Mars Inc., mengumumkan rencana investasi besar senilai $2 miliar di Amerika Serikat hingga tahun 2026. Langkah ini menandai dorongan strategis perusahaan untuk memperkuat operasional manufakturnya di tengah meningkatnya permintaan produk makanan dan kudapan di pasar domestik. Investasi tersebut akan dialokasikan untuk peningkatan fasilitas produksi, inovasi produk, dan penguatan rantai pasokan di berbagai negara bagian, terutama dalam kategori permen, makanan hewan, dan kudapan sehat.

Seperti dilaporkan oleh The Wall Street Journal, Mars telah menanamkan lebih dari $5 miliar selama dekade terakhir untuk mengembangkan kehadirannya di Amerika Serikat. Namun, lonjakan permintaan pascapandemi serta tekanan geopolitik dan logistik global telah mendorong perusahaan untuk mempercepat konsolidasi operasi manufakturnya di dalam negeri. “Kami melihat kebutuhan yang semakin besar untuk ketahanan rantai pasokan dan fleksibilitas produksi,” ujar Anton Vincent, Presiden Mars Wrigley North America, dalam wawancara dengan Bloomberg. “Investasi ini bukan hanya tentang kapasitas, tetapi tentang masa depan industri makanan AS.”

Mars, perusahaan yang berada di balik merek ternama seperti M&M’s, Snickers, Pedigree, dan Ben’s Original, berencana menggunakan dana tersebut untuk memperluas dan memodernisasi lebih dari 37 fasilitas produksinya di seluruh AS. Termasuk dalam rencana ini adalah penerapan teknologi otomatisasi, sistem pemrosesan ramah lingkungan, dan program efisiensi energi yang sejalan dengan target keberlanjutan global perusahaan.

Salah satu fokus utama investasi adalah memperkuat lini makanan hewan peliharaan, sebuah segmen yang telah menjadi tulang punggung pertumbuhan Mars dalam beberapa tahun terakhir. Menurut laporan Reuters, unit bisnis Mars Petcare saat ini menyumbang lebih dari separuh total pendapatan perusahaan. Permintaan yang tinggi untuk makanan anjing dan kucing premium, serta produk-produk berbasis nutrisi khusus, telah mendorong Mars untuk memperluas kapasitas produksi di fasilitas-fasilitas utama seperti yang ada di Kansas dan Arkansas.

Selain itu, Mars juga akan menginvestasikan sebagian dana untuk mendukung inovasi produk, termasuk pengembangan kudapan berbasis tanaman dan reformulasi produk yang lebih sehat. Seperti banyak pesaingnya di sektor makanan, Mars menghadapi tekanan konsumen dan regulator untuk menyediakan alternatif yang lebih ramah kesehatan. Oleh karena itu, perusahaan berencana membangun pusat inovasi baru dan memperluas kemitraan riset dengan lembaga akademis di AS.

Dari perspektif ekonomi regional, investasi ini diharapkan menciptakan ribuan lapangan kerja baru, baik langsung maupun tidak langsung. Beberapa negara bagian seperti Texas, Illinois, dan Georgia disebut akan menjadi penerima manfaat utama, mengingat lokasi strategis fasilitas Mars yang sudah ada di wilayah tersebut. Pihak Mars juga menyatakan komitmennya terhadap pelatihan tenaga kerja lokal serta pemberdayaan pemasok skala kecil yang berada dalam jaringan pasokannya.

Investasi domestik Mars juga dapat dibaca sebagai respons atas tren deglobalisasi dan penguatan nasionalisme ekonomi yang makin menguat di banyak negara. Dalam beberapa tahun terakhir, ketergantungan terhadap manufaktur luar negeri menjadi sorotan setelah rantai pasokan global terganggu akibat pandemi, konflik geopolitik, serta perubahan kebijakan perdagangan. Dengan memperkuat produksi di AS, Mars tidak hanya meningkatkan ketahanan operasional, tetapi juga menyesuaikan diri dengan agenda kebijakan industri pemerintah federal yang mendorong produksi dalam negeri.

Menurut Bloomberg Intelligence, Mars bukan satu-satunya perusahaan makanan besar yang mengalihkan sebagian besar investasinya ke wilayah AS. Nestlé, Mondelez, dan PepsiCo juga meningkatkan anggaran modal di dalam negeri, dengan alasan efisiensi distribusi, keberlanjutan, dan kebutuhan adaptasi terhadap permintaan konsumen lokal. Namun, nilai investasi Mars kali ini terbilang sangat signifikan dan menunjukkan optimisme perusahaan terhadap prospek pertumbuhan pasar domestik jangka panjang.

Langkah ini juga dinilai penting mengingat ketatnya persaingan di sektor makanan ringan dan makanan hewan. Masuknya pemain baru, meningkatnya e-commerce grocery, dan pergeseran selera konsumen menuju produk yang lebih alami dan sehat telah memaksa perusahaan besar seperti Mars untuk berinovasi dan memperkuat fondasi manufaktur. Dalam konteks ini, investasi $2 miliar tidak hanya soal ekspansi kapasitas, tetapi menjadi bagian dari reposisi strategis di pasar yang semakin kompleks.

Seperti diungkapkan oleh analis dari CNBC, strategi ini bisa menjadi kekuatan kompetitif utama bagi Mars di tengah tekanan biaya bahan baku, kenaikan upah minimum, dan fluktuasi logistik. Dengan memodernisasi operasinya, Mars dapat menjaga margin laba, meningkatkan kecepatan waktu ke pasar (time-to-market), serta lebih lincah dalam merespons preferensi konsumen yang berubah-ubah.