Eco-Shop akan Menjadi Perusahaan Ritel Terbesar di Malaysia Setelah IPO

(Business Lounge Journal – Global News)

Retailer diskon asal Malaysia, Eco-Shop, sedang dalam proses mengamankan komitmen investasi dari sejumlah manajer aset internasional dan domestik menjelang penawaran umum perdana (IPO) yang dapat menilai perusahaan hampir mencapai $1 miliar, menurut sumber yang mengetahui masalah ini. Langkah ini merupakan bagian dari strategi Eco-Shop untuk menarik investor institusi yang dapat memberikan stabilitas harga saham setelah pencatatan di bursa.

Menurut laporan yang dikutip dari Bloomberg, Eco-Shop sedang bernegosiasi dengan beberapa investor institusional utama, termasuk Aberdeen Group yang berbasis di Inggris, Lion Global dari Singapura, serta dua perusahaan Malaysia, AHAM Asset Management dan Assure General Insurance. Keempat entitas ini diperkirakan akan bergabung sebagai investor cornerstone, yang berarti mereka akan berkomitmen membeli sejumlah saham dalam IPO sebelum penawaran dibuka untuk publik.

Dalam laporan The Edge Markets, seorang eksekutif yang terlibat dalam kesepakatan ini menyebutkan bahwa kehadiran investor cornerstone sangat penting bagi keberhasilan IPO, terutama di pasar yang sedang mengalami volatilitas seperti saat ini. Dengan adanya komitmen dari investor utama, Eco-Shop dapat memberikan kepercayaan kepada calon investor ritel dan institusi lainnya bahwa saham perusahaan memiliki fundamental yang kuat.

Menurut data yang dikutip dari Nikkei Asia, Eco-Shop adalah salah satu retailer diskon dengan pertumbuhan tercepat di Malaysia. Didirikan pada awal 2000-an, perusahaan ini telah memperluas jaringannya hingga lebih dari 250 toko di seluruh negeri dan menawarkan berbagai produk kebutuhan sehari-hari dengan harga terjangkau. Model bisnisnya yang berfokus pada harga murah namun dengan volume penjualan tinggi telah menjadikannya pemain utama dalam industri ritel Malaysia.

Dalam wawancara dengan Reuters, seorang analis pasar dari Maybank Investment Bank menyatakan bahwa prospek Eco-Shop dalam IPO sangat menjanjikan. “Perusahaan ritel diskon mengalami pertumbuhan pesat di Asia Tenggara karena adanya peningkatan permintaan dari konsumen kelas menengah yang mencari produk berkualitas dengan harga terjangkau. Model bisnis Eco-Shop sangat sesuai dengan tren ini,” ujarnya.

Keputusan Eco-Shop untuk melantai di bursa juga datang pada saat sektor ritel di Malaysia menunjukkan pemulihan yang kuat setelah pandemi. Menurut laporan Malaysia Retail Association, penjualan ritel di negara tersebut tumbuh lebih dari 10% pada tahun 2024, didorong oleh peningkatan belanja konsumen dan pemulihan ekonomi yang stabil. Hal ini memberikan momentum tambahan bagi Eco-Shop untuk memanfaatkan minat investor terhadap sektor ritel.

Namun, seperti yang dicatat oleh Financial Times, tantangan tetap ada bagi perusahaan yang berencana melakukan IPO di tengah ketidakpastian ekonomi global. Beberapa perusahaan ritel yang sebelumnya melantai di bursa di Asia Tenggara menghadapi tekanan karena persaingan ketat dan perubahan preferensi konsumen ke belanja online. Meskipun demikian, Eco-Shop tetap optimistis karena model bisnisnya yang berbasis toko fisik masih sangat relevan di pasar Malaysia.

Menurut CNBC, Eco-Shop berencana menggunakan dana yang diperoleh dari IPO untuk ekspansi lebih lanjut, termasuk membuka lebih banyak toko di Malaysia dan menjajaki kemungkinan ekspansi ke negara tetangga seperti Indonesia dan Thailand. Dengan pertumbuhan ekonomi yang kuat di kawasan ini, ekspansi regional dapat memberikan keuntungan jangka panjang bagi perusahaan.

Dalam laporan Forbes Asia, disebutkan bahwa selain ekspansi, Eco-Shop juga akan mengalokasikan sebagian dana IPO untuk meningkatkan sistem logistik dan rantai pasokannya. Efisiensi dalam distribusi barang merupakan faktor penting bagi retailer diskon agar dapat mempertahankan harga rendah sambil menjaga margin keuntungan.

Selain itu, The Straits Times melaporkan bahwa Eco-Shop juga mempertimbangkan strategi digitalisasi untuk memperkuat posisinya di industri ritel. Perusahaan ini dikabarkan sedang mengembangkan platform e-commerce sendiri serta aplikasi seluler yang memungkinkan pelanggan untuk memesan barang secara online dan mengambilnya di toko terdekat. Langkah ini sejalan dengan tren omnichannel yang semakin populer di industri ritel global.

Meski demikian, para analis tetap memberikan catatan bahwa tantangan bagi Eco-Shop masih ada, terutama terkait dengan tekanan inflasi dan fluktuasi mata uang. Menurut laporan dari The Business Times, kenaikan biaya bahan baku dan logistik dapat memengaruhi margin keuntungan perusahaan, sehingga Eco-Shop harus cermat dalam mengelola strategi harga dan biaya operasionalnya.

Di sisi lain, laporan MarketWatch menyebutkan bahwa investor akan memperhatikan faktor-faktor seperti pertumbuhan pendapatan, tingkat profitabilitas, dan strategi ekspansi sebelum membuat keputusan investasi. Jika Eco-Shop mampu menunjukkan fundamental keuangan yang solid serta strategi pertumbuhan yang jelas, IPO ini berpotensi menarik minat besar dari investor global.

Dalam laporan The Star Malaysia, CEO Eco-Shop menyatakan bahwa mereka sangat optimis dengan prospek IPO ini. “Kami percaya bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk membawa Eco-Shop ke tahap berikutnya. Dengan dukungan investor yang kuat, kami yakin dapat terus berkembang dan memberikan nilai tambah bagi pelanggan serta pemegang saham kami,” katanya dalam sebuah pernyataan resmi.

Sementara itu, menurut analisis dari JP Morgan Securities, valuasi Eco-Shop yang diperkirakan mencapai hampir $1 miliar mencerminkan optimisme investor terhadap industri ritel diskon di Asia Tenggara. Jika IPO ini berhasil, Eco-Shop dapat menjadi salah satu perusahaan ritel terbesar di Malaysia yang terdaftar di bursa, membuka jalan bagi ekspansi lebih lanjut di masa depan.

Dengan semua faktor ini, rencana IPO Eco-Shop menjadi salah satu yang paling dinantikan di pasar keuangan Malaysia. Bagaimana perusahaan ini akan bersaing di tengah dinamika pasar ritel yang terus berubah masih menjadi pertanyaan besar, tetapi satu hal yang pasti: dengan strategi yang tepat dan dukungan investor yang kuat, Eco-Shop memiliki potensi untuk menjadi pemimpin di industri ritel diskon di kawasan ini.