(Business Lounge Journal – News and Insight)
Flash Coffee, dikabarkan menutup seluruh jaringan gerainya di Singapura, demikian seperti dilansir oleh Channelnewsasia( CNA), Senin(16/10/2023). Apa yang dilakukan oleh jaringan kopi asal Singapura ini dikabarkan sangatlah mendadak. Sejumlah 11 gerai di Singapura, telah menginformasikan hal ini kepada para karyawan mereka dengan mengumpulkan semua pekerja pada Kamis (12/10/223).
Namun demikian, pihak management tetap memikirkan nasib para pekerja dengan mencoba menawarkan pekerjaan yang baru. Sebagian besar staf kantor pusat Flash Coffee di Singapura telah ditawari peran di pasar lain. Secara aktif, tim management juga secara aktif mencoba menghubungkan para barista dengan beberapa peluang yang ada di jaringan kopi lain.
Lalu bagaimana dengan Flash Coffee yang ada di Indonesia?
Flash Coffee sendiri sebenarnya lahir di Indonesia. Sebenarnya pada Mei 2023, perusahaan tersebut telah menerima pendanaan sebesar US$ 50 juta atau Rp737 miliar dipimpin oleh White Star Capital. Pendanaan tersebut rencananya digunakan untuk ekspansi ke sejumlah negara mulai dari Thailand, Hongkong, Korea Selatan hingga Indonesia.
CEO Flash Coffee, David Brunier menyampaikan bahwa 92 toko mereka yang berada di Indonesia sudah memperoleh keuntungan 100%. Hal ini dipengaruhi oleh faktor kesesuaian produk dengan pasar. Karena itu, Flash Coffee pun berencana untuk memperluas pasar mereka dengan menjangkau daerah baru. “Kami ingin memperluas kehadiran Flash Coffee di kota- kota lain,” demikian diucapkan David dalam siaran pers.
Ya, Flash Coffe memilih untuk fokus mengembangkan bisnis yang menguntungkan dan berkelanjutan dengan melakukan konsolidasi dan fokus di pasar yang paling menjanjikan. Sehingga sebagian besar pendanaan yang diterima akan digunakan untuk berekspansi di Indonesia. Salah satunya dengan membangun gerai Flash Coffee di Surabaya pada Juli 2023 lalu.
Selain ekspansi di Indonesia, modal tambahan akan dipompa untuk mencapai titik profit di position grup serta mengembangkan inovasi produk dan teknologi.
Tentang Flash Coffee
David Brunier mendirikan Flash Coffee pada tahun 2020. Hingga Mei 2023, perusahaan rintisan tersebut telah hadir di lebih dari 200 toko di Singapura, Indonesia, Thailand, Hong Kong, dan Korea Selatan. Perusahaan tersebut juga dikabarkan berhasil meraih pertumbuhan pendapatan 23 kali lipat pada 2021 dan tumbuh lagi sebesar 4 kali lipat pada 2022 serta kenaikan EBITDA lebih dari 2 kali lipat.
Namun, sayangnya pertumbuhan itu diwarnai dengan berbagai hambatan.
Sebelum melakukan PHK dan menutup gerai di Singapura tahun ini, sebenarnya pada November 2022, Flash Coffee juga sempat dikabarkan melakukan pemutusan hubungan kerja ( PHK) terhadap sejumlah pegawainya.
Sementara itu mengenai gerai Flash Coffee di Indonesia, hingga saat ini masih menunggu kabar selanjutnya. Mereka memang harus bersaing dengan sejumlah brand F&B seperti Kopi Kenangan, Janji Jiwa, dan lain sebagainya.
Flash Coffee menargetkan mencapai laba bersih pada 2024 di position grup dan menyatakan bakal membukukan EBITDA positif di salah satu pasar dalam beberapa bulan ke depan.
Pict: Flash Coffee