Canggihnya Teknologi AirTag

(Business Lounge Journal – Tech)

Mengenal dunia gadget ini selalu membuat banyak orang tertarik, karena selalu ada saja hal yang baru dari penemuan- penemuannya. Kali ini kita akan mengenal lebih lagi tentang yang namanya AirTag.

Bermula dari cerita dua orang turis asal Australia yang harusnya happy-happy berlibur di Bali, malah ingin cepat-cepat kembali pulang ke negaranya setelah menemukan AirTag didalam tas ransel mereka. Dengan demikian ini menjadi cerita, apa hubungannya dengan AirTag yang mereka temukan pada saat liburan.

AirTag, adalah merupakan jenis alat pelacak yang berukuran kecil, bulat dan pipih, dan ini buatan produk dari Apple. Karena bentuknya yang kecil, bulat dan pipih maka mudah sekali untuk di sematkan atau di taruh di tempat- tempat, seperti di dompet, tas, koper, gantungan kunci dan lainnya, karena ini terlihat seperti assesories kalau orang lain tidak mengetahui kegunaannya.

Tidak hanya sekedar seperti assesories, tetapi barang ini sangat bermanfaat sebagai alat pelacak ketika sebuah benda itu hilang. Sehingga saat-saat ini AirTag juga dapat dipakai untuk melacak barang yang hilang, atau bahkan dapat melacak keberadaan seseorang.

Seperti telah banyak diberitakan, awalnya ketika Emily Sinclair dan Jane mendengar ada suara bunyi asing dari salah satu tas mereka, maka turis asing asal Australia ini mencari dan menemukan di dalam salah satu tas mereka ternyata ada AirTag dan pada saat itu mereka sedang berada di pantai Amed (salah satu teluk di timur laut Pulau Bali, di Kec.Abang, Kab.Karangasem).

Setelah dicek, maka dibagian saku tas depan milik Jane ini (memang jenis sakunya mudah untuk dapat diakses semua orang, karena ini tas yang biasa ada ritsleting dan dikunci biasa, sehingga siapa saja bisa memasukkannya). Apalagi mereka sendiri tidak punya perangkat Apple termasuk juga tidak memiliki AirTag.

Dengan tingkat kewaspadaan mereka langsung mencopot batu baterai yang ada di AirTag itu supaya alat pelacaknya mati dan dapat terhindar dari hal yang jahat atau yang tidak diinginkan.

AirTag ini juga dapat di-setting seperti alarm yang dapat mengeluarkan suara/bunyi. Hal ini dapat di lakukan dengan cara memakai aplikasi “Find My” yang sudah tersedia di perangkat iOS. Sehingga kedua turis asing ini melihat ada sesuatu yang lain dari biasanya, mereka menduga bahwa ada yang ingin mengikuti keberadaan mereka. Sinclair menduga kalau kejadian ini sudah terjadi saat mereka berada di bandara kedatangan (Bali) dan diletakkan di dalam tas Jane.

Kedua turis Australia ini mereka adalah turis yang sudah berpengalaman, berhati- hati dan belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya. Apalagi membiarkan atau meninggalkan tas mereka begitu saja itu tidak mungkin terjadi, yang ada tas depan mereka selalu dalam keadaan terkunci.

Ketika mereka merasa liburan mereka sudah tidak nyaman lagi, maka schedule liburan Emily dan Jane pun berubah. Mereka memutuskan untuk segera pindah lokasi dari Pantai Amed pergi ke Kuta Bali dengan menggunakan alat transportasi taksi pada saat itu, seperti diberitakan oleh Kompas.

Meskipun sudah mengubah lokasi liburan mereka, yang sudah di tempuh dengan waktu 3 jam, dengan asumsi bahwa akan merasa lebih aman karena lokasi lebih ramai, tetapi tampaknya rasa takut itu tetap menyertai mereka, sehingga mereka memutuskan untuk membeli kembali tiket pulang mereka lebih awal dari jadwal yang sebelumnya dan segera kembali ke negara mereka Australia.

Apple sebenarnya sudah melaporkan bahwa AirTag telah di lengkapi fitur anti-penguntit (Stalker, seseorang yang senang mengintip/ memantau aktivitas orang lain). AirTag digunakan pertama kali pada tahun 2021, namun pada Desember 2022, kepolisian Colorado, Georgia, Michigan dan Texas melaporkan bahwa AirTag biasanya digunakan dalam kasus penguntitan dan percobaan pencurian mobil.

Dengan banyaknya respon di luaran, maka pihak Apple langsung merespon lewat rilis nya “Panduan Keselamatan Pribadi Pengguna (Personal Safety User Guide) untuk AirTag”. Karena menurut pihak Apple, panduan tersebut dibuat untuk membantu para pengguna yang mengalami penyalahgunaan, penguntitan, bahkan pelecehan melalui teknologi Airtag ini.

Tetapi jika Anda telah memberikan data akses pribadi Anda ke orang lain dan sekarang ingin membatasinya, dikarenakan kuatir jika orang lain tersebut dapat mengakses dan membuat perubahan tanpa izin, maka panduan ini menawarkan solusi untuk membantu Anda kembali mendapat kontrol, demikian dalam situs resminya Apple.

Yuks mari kita coba kecanggihan AirTag ini, apalagi untuk kaum pelupa yang menaruh ini dan itu di mana saja. Bisa juga nie dicoba supaya alarm dari AirTag-nya berbunyi, selamat mencoba semua.