(Business Lounge Journal – General Management)
Perilaku konsumen saat ini sangat dinamis dan sulit diprediksi. Oleh karena itu, bisnis tidak bisa lagi hanya mengandalkan wawasan konsumen semata. Diperlukan kemampuan untuk dengan cepat mengoptimalkan wawasan tersebut agar mendapatkan hasil yang maksimal. Di Asia Tenggara, perusahaan besar seperti Grab dan Shopee telah berhasil menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk mendorong pertumbuhan bisnis yang signifikan dan mengoptimalkan laba atas investasi (ROI).
Berikut adalah strategi AI yang mereka terapkan untuk mempercepat perjalanan pelanggan dari tahap penemuan hingga keputusan pembelian.
Strategi Grab: Memaksimalkan Keterlibatan Pengguna dengan AI
Grab, dengan jutaan penggunanya di Asia Tenggara, berfokus pada meningkatkan keterlibatan (engagement) dan penggunaan aplikasi berulang. Tujuan utamanya adalah mendapatkan dan mempertahankan pengguna yang potensil dan sering bertransaksi. Untuk mencapai hal ini, Grab menggunakan beberapa alat yang ditenagai AI:
- Google Analytics 4 Audience Trigger: Alat ini mengubah perilaku pengguna yang kompleks menjadi peristiwa (events) yang dapat dianalisis. Peristiwa ini kemudian digunakan untuk mengoptimalkan kampanye pemasaran berbasis AI, seperti App Campaigns for engagement. Dengan memahami pola perilaku pengguna, Grab dapat menargetkan mereka secara lebih efektif.
- Ads Data Hub: Untuk mengukur dampak kampanye secara akurat, Grab menggunakan platform analitik yang berfokus pada privasi ini. Ads Data Hub memungkinkan Grab menggabungkan data media Google dengan data pihak pertama (first-party data) mereka sendiri. Analisis ini memberikan gambaran yang jelas tentang dampak strategi optimasi mereka.
Hasil dari strategi ini sangat memuaskan. Grab, yang pertama kali menerapkannya di Indonesia, berhasil meningkatkan pengguna harian yang sering bertransaksi hingga 19% dan menurunkan biaya akuisisi pengguna (cost per acquisition) sebesar 9%. Berdasarkan kesuksesan ini, Grab berencana untuk menerapkan strategi serupa di pasar lain.
Strategi Shopee: Menemukan Pengguna Potensial dengan AI
Sebagai platform e-commerce terkemuka, Shopee terus mencari cara untuk menjangkau lebih banyak konsumen secara efisien. Strategi utama mereka adalah mengenali audiens mereka dengan baik untuk dapat menemukan pengguna serupa yang kemungkinan besar akan melakukan konversi.
Untuk mencapai hal ini, Shopee menggunakan App campaign for install (ACi) yang ditenagai AI dan fitur audience signals:
- App campaign for install (ACi) & Audience Signals: ACi adalah kampanye yang dirancang untuk meningkatkan jumlah instalasi aplikasi. Fitur audience signals memungkinkan Shopee memberikan wawasan tambahan tentang jenis pengguna yang paling mungkin menginstal aplikasi mereka. Sinyal ini mempercepat fase pembelajaran AI, sehingga kampanye menjadi lebih cepat optimal dan lebih efektif.
- Data Pihak Pertama dan Google Gemini: Shopee menggunakan data pihak pertama yang telah disetujui pengguna sebagai salah satu sumber untuk sinyal audiens mereka. Selain itu, mereka bekerja sama dengan Google untuk menghasilkan sinyal tambahan dari solusi wawasan audiens kustom dan Gemini. Wawasan yang dihasilkan mencakup demografi, minat, aplikasi atau situs web yang digunakan pengguna, serta apa yang sedang mereka teliti.
Hasilnya, kampanye ACi Shopee yang didukung AI berhasil menurunkan biaya per instalasi sebesar 46% dan menurunkan biaya per registrasi sebesar 54%, dengan jangkauan dua kali lebih besar.
AI sebagai Kunci Pertumbuhan Bisnis
Strategi Grab dan Shopee menunjukkan bahwa meskipun perjalanan konsumen sulit diprediksi, kampanye iklan berbasis AI menghilangkan banyak tebakan dalam menjangkau pengguna yang berpotensi melakukan konversi.
Dengan model AI terbaik yang mendukung kampanye pemasaran, bisnis dapat membantu calon pelanggan bergerak dari tahap penemuan hingga keputusan pembelian dengan lebih cepat. Ini tidak hanya meningkatkan pengalaman pengguna, tetapi juga menghasilkan laba yang signifikan secara cepat dan pada skala yang lebih besar.
Bagaimana bisnis Anda dapat mulai memanfaatkan kekuatan AI untuk mendorong pertumbuhan serupa?