(Business Lounge – Global News) Perusahaan tambang raksasa asal Kanada, Teck Resources Ltd., telah memberikan lampu hijau untuk memperpanjang umur tambang Highland Valley Copper (HVC) di British Columbia, Kanada. Dengan investasi yang diperkirakan mencapai hingga 1,8 miliar dolar AS, ekspansi ini menjadi tonggak penting tidak hanya bagi Teck, tetapi juga bagi arah strategis Kanada dalam memperkuat posisi di pasar mineral kritis global yang semakin kompetitif. Seperti dilaporkan oleh Wall Street Journal dan Reuters, proyek ini menjadi investasi mineral kritis terbesar dalam sejarah provinsi tersebut.
Tambang Highland Valley Copper, yang terletak di bagian selatan British Columbia, telah beroperasi sejak 1960-an dan dikenal sebagai salah satu sumber tembaga terbesar di Kanada. Dengan keputusan perpanjangan ini, masa operasi tambang yang sebelumnya diperkirakan akan berakhir pada 2028, kini diperpanjang hingga 2040. Teck menyatakan dalam siaran persnya bahwa proyek ini diharapkan akan meningkatkan produksi tahunan rata-rata menjadi sekitar 135.000 ton tembaga hingga pertengahan dekade berikutnya.
Langkah ini muncul di tengah meningkatnya permintaan global akan tembaga yang menjadi komponen kunci dalam transisi energi hijau—digunakan dalam mobil listrik, jaringan listrik pintar, panel surya, dan berbagai infrastruktur energi terbarukan. Dalam wawancaranya yang dikutip oleh Bloomberg, CEO Teck Jonathan Price menegaskan, “Tembaga adalah mineral masa depan, dan proyek ini memperkuat posisi kami untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan global.”
Menurut laporan resmi perusahaan, proyek perpanjangan akan mencakup peningkatan kapasitas pemrosesan, perluasan pit (lubang tambang terbuka), serta adopsi teknologi otomatisasi dan keberlanjutan operasional yang lebih tinggi. Teck juga menggarisbawahi komitmennya terhadap lingkungan dan masyarakat lokal, termasuk kemitraan dengan komunitas adat sekitar lokasi tambang.
Dengan kenaikan harga tembaga yang stabil dalam dua tahun terakhir—mencapai lebih dari 9.000 dolar AS per metrik ton di bursa London Metal Exchange—investasi ini dianggap tepat waktu. Para analis menyebut bahwa pasokan tembaga global akan menghadapi kesenjangan signifikan mulai 2026 karena permintaan yang melonjak cepat, terutama dari sektor kendaraan listrik dan elektrifikasi industri.
Dalam konteks Kanada, proyek ini juga merupakan manifestasi dari kebijakan federal yang lebih agresif dalam mendukung pengembangan mineral kritis. Pemerintah Kanada telah mengalokasikan miliaran dolar untuk mempercepat produksi logam seperti tembaga, nikel, litium, dan kobalt. Menteri Sumber Daya Alam Kanada, Jonathan Wilkinson, dalam pernyataan resminya menyambut baik keputusan Teck: “Investasi ini bukan hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga memperkuat ketahanan rantai pasok mineral global yang lebih hijau.”
Namun, di balik semangat pembangunan, beberapa tantangan tetap ada. Kelompok lingkungan hidup seperti MiningWatch Canada menyuarakan keprihatinan atas dampak ekologis proyek ini, terutama potensi kontaminasi air dan gangguan terhadap ekosistem lokal. Dalam pernyataannya kepada The Globe and Mail, mereka meminta transparansi dan pengawasan ketat terhadap proses perluasan.
Sebagai tanggapan, Teck menyatakan bahwa semua izin lingkungan akan dipatuhi dengan standar tertinggi, dan bahwa perusahaan telah merancang sistem pemantauan kualitas air serta rekultivasi area bekas tambang. Dalam laporan lingkungannya, Teck juga menjelaskan bahwa proyek HVC Extension akan menghasilkan jejak karbon per ton tembaga yang lebih rendah dibanding tambang-tambang sejenis di belahan dunia lain, berkat pemanfaatan energi listrik dari sumber terbarukan.
Keputusan ekspansi Highland Valley Copper juga memiliki implikasi finansial yang signifikan bagi Teck sendiri. Perusahaan ini sedang berada dalam fase transformasi besar, setelah baru-baru ini menjual sebagian aset batu baranya kepada Glencore seharga lebih dari 6,9 miliar dolar AS. Hasil dari transaksi ini akan diarahkan pada ekspansi tembaga, nikel, dan proyek logam dasar lainnya, menandakan pergeseran Teck dari portofolio berbasis karbon menuju mineral yang mendukung energi bersih.
Analis dari RBC Capital Markets dan TD Securities menilai bahwa langkah ini dapat meningkatkan valuasi jangka panjang Teck, mengingat tekanan ESG (environmental, social, governance) yang kian tinggi dari investor global. Dalam catatannya, RBC menulis bahwa “peningkatan eksposur terhadap tembaga menjadi sinyal positif terhadap arah strategis perusahaan dalam ekonomi hijau.”
Dengan target investasi sebesar 1,6 hingga 1,8 miliar dolar AS, proyek ini juga diharapkan menciptakan ribuan pekerjaan langsung dan tidak langsung selama masa konstruksi. Teck menyatakan bahwa prioritas tenaga kerja akan diberikan pada warga lokal dan komunitas First Nations, sebagai bagian dari komitmen inklusif yang selama ini dibangun dalam operasi mereka.
Kondisi ekonomi global yang rentan dan meningkatnya ketegangan geopolitik di beberapa wilayah penghasil logam dunia juga membuat negara-negara seperti Kanada semakin sadar akan pentingnya swasembada mineral. Highland Valley Extension bisa menjadi model bagaimana eksploitasi sumber daya bisa dilakukan dengan keseimbangan antara keuntungan ekonomi, sosial, dan kelestarian lingkungan.
Menariknya, keputusan ini datang hanya beberapa minggu setelah pemerintah Amerika Serikat dan Kanada menandatangani nota kesepahaman tentang kerja sama strategis di sektor mineral kritis, termasuk potensi pendanaan lintas negara bagi proyek tambang yang dianggap vital bagi keamanan energi. Hal ini membuka peluang bahwa Teck bisa mendapatkan insentif tambahan atau fasilitas pembiayaan untuk proyek Highland Valley dari lembaga-lembaga seperti US Export-Import Bank atau Canada Infrastructure Bank.
Dengan pondasi teknis, kebijakan, dan komersial yang kian solid, ekspansi tambang Highland Valley berpotensi menjadi batu loncatan besar berikutnya dalam evolusi industri pertambangan tembaga global. Meski perjalanan ke depan akan tetap diwarnai tantangan, keputusan Teck untuk menggandakan taruhannya pada tembaga menunjukkan arah masa depan yang tak bisa dihindari—bahwa logam merah ini bukan hanya simbol industri lama, tetapi jantung dari transisi energi baru.

