Enam Rahasia Ketahanan Bekerja Seharian

(Business Lounge Journal – General Management)

Di era kerja cepat dan target tinggi, banyak orang harus bangun pagi pukul 05.00 dan pulang larut malam. Lembur sudah jadi makanan sehari-hari. Adalah sangat wajar mengeluh capek setelah seharian bekerja.

Rasa lelah adalah respon alami tubuh dan pikiran setelah digunakan secara intens, apalagi jika hari kerja dimulai sejak subuh dan diakhiri larut malam. Mengeluh atau mengungkapkan rasa lelah bukan tanda lemah — justru itu adalah sinyal bahwa tubuh sedang memberi tahu: “Aku butuh istirahat.”

Jika rasa lelah jadi kronis dan berulang terus-menerus, itu bisa jadi tanda burnout atau kelelahan emosional dan fisik jangka panjang. Saat itu terjadi, penting untuk mengevaluasi beban kerja, pola istirahat, dan mungkin perlu berbicara dengan atasan atau tenaga profesional.

Tapi, bagaimana caranya agar tubuh tetap punya endurance atau ketahanan untuk menjalani rutinitas ini tanpa tumbang?

Kunci utamanya ada pada kombinasi gaya hidup sehat, manajemen energi, dan kebiasaan kecil yang konsisten. Endurance bukan hanya soal fisik, tapi juga tentang bagaimana kita mengelola pikiran dan waktu.

  1. Tidur yang Cukup dan Berkualitas

Bangun pagi bukan berarti mengorbankan tidur. Jika harus bangun pukul 05.00, pastikan tidur maksimal pukul 21.30–22.00. Hindari layar gadget satu jam sebelum tidur agar kualitas istirahat optimal. Tidur 6–7 jam per malam jauh lebih berharga daripada tidur larut dengan sisa waktu istirahat seadanya.

  1. Sarapan dan Asupan Energi

Jangan lewatkan sarapan. Makanan bergizi seperti oatmeal, telur, buah, atau smoothies bisa jadi “bahan bakar” utama pagi hari. Camilan sehat seperti kacang-kacangan atau yogurt juga penting untuk menjaga energi tetap stabil sepanjang hari.

  1. Olahraga Ringan, Konsisten Lebih Baik

Endurance dibangun dari tubuh yang aktif. Jalan kaki 15–20 menit setiap pagi, stretching ringan, atau naik-turun tangga bisa membantu menjaga metabolisme tetap optimal. Tidak harus olahraga berat — yang penting adalah konsisten.

  1. Atur Ritme Kerja dan Istirahat

Gunakan teknik seperti Pomodoro — bekerja 25 menit, istirahat 5 menit. Bangun dari meja, minum air putih, atau berjalan sejenak bisa mencegah kelelahan otak. Hindari bekerja nonstop berjam-jam tanpa jeda.

  1. Manajemen Stres dan Fokus Mental

Stres melemahkan endurance. Luangkan waktu untuk mindfulness, doa, atau journaling singkat di pagi atau malam hari. Ini akan membantu pikiran tetap tenang dan produktif sepanjang hari.

  1. Suplementasi Jika Perlu

Multivitamin, vitamin B kompleks, atau suplemen herbal seperti ginseng bisa membantu mendukung energi harian, tetapi harus dikonsumsi dengan bijak dan sesuai kebutuhan tubuh.

Ketahanan bekerja bukan sesuatu yang instan, tapi bisa dibentuk lewat kebiasaan kecil yang konsisten. Dengan tubuh yang bugar dan pikiran yang fokus, pekerjaan seberat apa pun bisa ditaklukkan — bahkan jika dimulai pukul 05.00 pagi dan selesai saat malam menjelang.