Apple AI

Apple dan Amazon Janjikan AI Revolusioner

(Business Lounge – Technology) Dalam beberapa tahun terakhir, raksasa teknologi seperti Apple dan Amazon telah menjanjikan revolusi dalam kecerdasan buatan (AI) yang akan mengubah cara pengguna berinteraksi dengan perangkat mereka. Namun, meskipun pengumuman besar telah dilakukan, banyak fitur yang dijanjikan masih belum sepenuhnya terealisasi. Dengan janji Siri yang “lebih personal” dan Alexa+ yang lebih canggih, publik kini mulai mempertanyakan seberapa jauh perkembangan AI yang sebenarnya telah dicapai oleh dua perusahaan teknologi terbesar di dunia ini.

Menurut The Verge, Apple telah mengumumkan peningkatan signifikan pada Siri dalam pembaruan iOS terbaru, yang diklaim akan lebih kontekstual dan responsif terhadap kebutuhan pengguna. Namun, hingga saat ini, fitur-fitur tersebut masih dalam tahap pengujian terbatas, dan banyak pengguna belum merasakan perubahan signifikan dalam pengalaman mereka menggunakan asisten suara ini. Di sisi lain, Amazon juga memperkenalkan Alexa+ sebagai peningkatan dari sistem AI yang telah lama mereka kembangkan, tetapi beberapa fitur utama yang dijanjikan masih belum dirilis ke publik secara luas.

Seperti yang dilaporkan oleh Wired, pengembangan AI di kedua perusahaan ini menghadapi berbagai tantangan, termasuk keterbatasan dalam pemrosesan bahasa alami dan kendala dalam implementasi teknologi secara luas. Apple, misalnya, masih berjuang untuk membuat Siri lebih intuitif dan mampu memahami konteks percakapan yang lebih kompleks. Sementara itu, Amazon menghadapi tantangan dalam meningkatkan kapabilitas Alexa untuk memahami perintah yang lebih variatif dan memberikan respons yang lebih akurat.

Menurut Bloomberg, Apple telah menginvestasikan miliaran dolar dalam pengembangan AI dan pembelajaran mesin. Meskipun demikian, perusahaan ini tetap konservatif dalam merilis fitur-fitur baru ke publik, dengan alasan perlindungan privasi dan keamanan data. Hal ini berbanding terbalik dengan pendekatan yang diambil oleh perusahaan lain seperti Google dan Microsoft, yang lebih agresif dalam mengintegrasikan AI ke dalam produk mereka.

Amazon juga menghadapi tantangan serupa. Menurut laporan CNBC, perusahaan ini telah mengalami penurunan permintaan terhadap perangkat berbasis Alexa, seperti Echo, karena keterbatasan dalam inovasi dan kurangnya fitur baru yang benar-benar membedakan dari generasi sebelumnya. Amazon berusaha meningkatkan daya saingnya dengan memperkenalkan Alexa+, tetapi hingga kini pengguna belum melihat manfaat yang signifikan dari peningkatan ini.

Laporan dari Financial Times menunjukkan bahwa salah satu hambatan utama dalam pengembangan AI di Apple dan Amazon adalah keterbatasan data. Sementara Google dan Meta memiliki akses ke data dalam jumlah besar yang berasal dari berbagai platform digital mereka, Apple dan Amazon harus lebih berhati-hati dalam mengumpulkan dan menggunakan data pengguna karena kebijakan privasi yang lebih ketat. Ini menyebabkan keterlambatan dalam pelatihan model AI yang lebih canggih dan responsif.

Namun, menurut Forbes, tantangan terbesar yang dihadapi oleh Apple dan Amazon bukan hanya teknologi, tetapi juga ekspektasi konsumen. Seiring dengan perkembangan AI yang pesat, pengguna kini menginginkan asisten virtual yang tidak hanya merespons perintah dasar tetapi juga mampu berinteraksi secara lebih alami dan intuitif. Jika Siri dan Alexa gagal memenuhi harapan ini, maka mereka berisiko kehilangan daya saing di pasar yang semakin kompetitif.

Menurut TechCrunch, salah satu langkah yang diambil oleh Apple untuk meningkatkan kemampuan Siri adalah dengan mengintegrasikan teknologi pemrosesan bahasa alami berbasis AI generatif. Teknologi ini memungkinkan Siri untuk memahami dan merespons pertanyaan dengan lebih baik, tetapi masih dalam tahap pengembangan. Sementara itu, Amazon sedang menguji fitur-fitur baru untuk Alexa yang memungkinkan pengguna memberikan perintah yang lebih kompleks dan mendapatkan respons yang lebih kontekstual.

Meski demikian, tidak semua pihak pesimistis terhadap masa depan AI di Apple dan Amazon. The Wall Street Journal melaporkan bahwa kedua perusahaan telah mempercepat investasi dalam AI dan pembelajaran mesin dalam beberapa tahun terakhir. Apple, misalnya, telah merekrut sejumlah ahli AI terkemuka dan melakukan akuisisi perusahaan teknologi kecil yang berfokus pada AI. Amazon juga telah meningkatkan sumber daya untuk mengembangkan AI di berbagai sektor, termasuk e-commerce dan layanan cloud.

Menurut Reuters, tantangan lain yang dihadapi oleh Apple dan Amazon adalah regulasi. Dengan semakin ketatnya peraturan mengenai privasi data dan penggunaan AI, perusahaan-perusahaan ini harus lebih berhati-hati dalam mengembangkan dan merilis fitur AI baru. Hal ini berbeda dengan perusahaan seperti OpenAI dan Google, yang lebih bebas dalam bereksperimen dengan teknologi AI mereka.

Seperti yang dilaporkan oleh The Guardian, salah satu kritik utama terhadap Siri dan Alexa adalah keterbatasan dalam memahami konteks percakapan yang lebih kompleks. Pengguna sering kali merasa frustrasi karena asisten virtual ini tidak mampu mengingat informasi dari percakapan sebelumnya atau memberikan respons yang lebih personal. Jika Apple dan Amazon tidak segera mengatasi masalah ini, mereka berisiko kehilangan pangsa pasar terhadap kompetitor yang lebih inovatif.

Namun, ada beberapa perkembangan positif. Menurut Business Insider, Apple sedang menguji model AI baru yang dapat memungkinkan Siri untuk melakukan tugas yang lebih kompleks, seperti menjadwalkan janji temu berdasarkan preferensi pengguna atau memberikan rekomendasi yang lebih personal. Amazon juga sedang mengembangkan fitur baru untuk Alexa yang memungkinkan integrasi yang lebih baik dengan perangkat pintar di rumah.

Sementara itu, menurut The Economist, salah satu strategi yang bisa dilakukan oleh Apple dan Amazon untuk mempercepat inovasi AI mereka adalah dengan menjalin kemitraan dengan perusahaan teknologi lain. Dengan bekerja sama dengan perusahaan yang memiliki keunggulan dalam AI, mereka dapat mempercepat pengembangan teknologi mereka dan menghadirkan fitur yang lebih canggih kepada pengguna.

Dalam jangka panjang, The New York Times melaporkan bahwa AI akan tetap menjadi salah satu fokus utama bagi Apple dan Amazon. Kedua perusahaan ini memiliki sumber daya yang cukup untuk terus berinvestasi dalam pengembangan AI, dan meskipun saat ini masih ada keterbatasan, kemungkinan besar mereka akan mampu menghadirkan inovasi yang lebih baik di masa depan.

Meskipun Apple dan Amazon telah menjanjikan AI yang lebih revolusioner, realitasnya masih jauh dari ekspektasi. Tantangan teknologi, regulasi, dan ekspektasi pengguna membuat mereka harus lebih berhati-hati dalam mengembangkan dan merilis fitur baru. Namun, dengan investasi yang terus meningkat dan strategi yang lebih terarah, masih ada harapan bahwa Siri dan Alexa akan benar-benar menjadi asisten virtual yang lebih cerdas dan responsif di masa mendatang.