(Business Lounge Journal – General Management)
Xerox adalah satu perusahaan yang sudah berumur lebih dari satu abad. Sebuah perusahaan ikonik yang dimulai pada tahun 1906 sebagai produsen kertas foto dan sangat dikenal karena memelopori mesin fotokopi. Pada beberapa waktu yang lalu Steve Bandrowczak, CEO Xerox, muncul dalam sebuah interview di theverge.com. Ada banyak hal menarik yang dipaparkannya dalam interview tersebut.
Lalu, apakah saat ini Xerox masih mepertahankan bisnis mesin printernya? Ya! Steve menegaskan bahwa masih banyak hal di dunia ini yang harus dicetak dan penjualan serta servis printer terus menjadi tempat bagi Xerox untuk memulai hubungannya dengan sebagian besar pelanggan. Inilah kecerdasan Xerox. Semua yang terkait dengan bisnis printing, dijajakinya untuk menciptakan sumber bisnis baru.
Saat ini, pada tahun 2023, Xerox masih memperbaiki printer. Tetapi tentu saja, Xerox telah bergerak jauh melampaui kertas. Xerox telah bekerja sama dengan perusahaan besar dan kecil untuk menyediakan layanan TI guna mengoptimalkan alur kerja, mengelola data, berbagai layanan otomatisasi, robotics, AI, dan layanan cyber security.
Optimisme Steve Bandrowczak
Ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dari Steve. Ketika ia bergabung dengan Xerox yang telah berumur lebih dari satu abad, maka Steve tidak bergabung dengan rasa “minder” atau kecil hati. Melainkan dengan optimis Steve mengatakan bahwa ia bergabung untuk membuat Xerox sukses selama 100 tahun ke depan.
Ia menghargai semua sejarah serta kekayaan yang dimiliki Xerox, mulai dari para pelanggan, karyawan, pemegang saham, dan semua pengaruh yang Xerox telah ciptakan dalam kehidupan sehari-hari semua orang di seluruh dunia. Steve mengungkapkan bahwa itu semua penting untuk memastikan bagaimana Xerox diposisikan untuk 100 tahun ke depan.
Dimulai di tempat Printer
Seperti disinggung di atas bahwa Steve mengatakan bagaimana tempat servis printer menjadi tempat yang strategis untuk memulai bisnis. Berkecimpung di dunia teknologi tentu saja menyebabkan Xerox memiliki teknisi, tim penjualan, dan tim bisnis lainnya. Lalu di mana sajakah Xerox berada? Steve menjelaskan bahwa mesin printer telah membawa Xerox berada mulai di dalam kampus, rumah sakit, lembaga hukum, bahkan hingga gereja. Sebab dapat dipastikan hampir semua institusi membutuhkan printer.
Keberadaan Xerox inilah yang membuka kesempatan untuk menghadirkan berbagai layanan tambahan terkait TI. Sebuah strategi yang belum tentu dimiliki oleh pemilik bisnis lainnya.
Hal kedua yang menjadi strategi Xerox adalah bagaimana perusahaan memanfaatkan GPU chip dan screen yang dimilikinya. Yaitu, dengan menciptakan layanan menerjemahkan ke beberapa bahasa di sekolah-sekolah dan kampus. Selain itu Xerox juga membantu para akademisi dalam melakukan penilaian terhadap makalah anak didiknya, memeriksa apakah ada unsur-unsur plagiarisme pada makalah, bahkan membantu menerjemahkan langsung dari ucapan seseorang.
Xerox juga memiliki bisnis cloud yang sangat besar. Sebagai karya terakhir adalah sesuatu yang dimulai oleh karena adanya kebutuhan saat COVID-19 melanda. Ketika itu, para teknisi tidak dapat mengunjungi lokasi pelanggan, sehingga dimulailah produk bernama CareAR, yang menggunakan augmented reality, instruksi video, dan AI untuk melakukan hal-hal seperti perbaikan jarak jauh.
Bisnis Dokumen ke Bisnis Konsultan
Steve Bandrowczak terus mengubah bisnis model Xerox, yang semula hanya mencetak dan menggandakan dokumen, kini memunculkan nilai yang terkandung pada dokumen tersebut.”Jika Anda berpikir tentang mencetak hanya sebagai mencetak selembar kertas, saya memikirkannya secara berbeda. Saya memikirkan tentang data yang ada di kertas itu dan dipindai setiap hari di perangkat. Bagaimana saya mulai memberikan wawasan dan nilai pada dokumen dan hal-hal yang dipindai? Kami mencoba mendorong solusi alur kerja dan menghadirkan hal-hal seperti kecerdasan buatan di atas dokumen dan lingkungan tempat kami berada. Kami menambahkan robotika, serta layanan lain, dan wawasan ke dokumen yang melewati perangkat kami,” papar Steve.
Sebagai contoh, mesin Xerox kini tidak hanya bertugas untuk meng-copy resume yang dikirimkan para pelamar kerja, tetapi mesin Xerox kini dapat memindai resume demi resume, memuatnya ke back-end Workday Solution atau back-end Oracle Solution. Kemudian dengan menggunakan robotika atau otomatisasi proses robotik serta kecerdasan maka Xerox dapat memberikan masukan apakah kandidat tersebut merupakan tipe yang cocok dengan sebuah posisi yang dibutuhkan atau tidak.
Hal yang sama juga dapat dilakukan Xerox untuk berbagai dokumen faktur atau terkait rantai pasokan yang kemudian data-data terkandung di dalamnya diolah menjadi sebuah pelaporan yang dibutuhkan.
Menjadi CEO di Masa Krisis
Steve ditunjuk menjadi CEO Xerox di masa yang tidak mudah. Administrasi perusahaan sebelumnya diungkapkan Steve telah mencoba melakukan usaha patungan dengan Fuji. Namun Carl Icahn, seorang investor aktivis yang sangat terkenal tidak menyetujuinya lalu mengambil alih dewan direksi dan memecat semua orang. Di saat itulah Steve masuk.
Karena itu bagi Steve adalah sangat penting untuk mengkonsolidasikan industri dan memposisikan ulang Xerox untuk masa depan.
Tiga hal yang kemudian diambil Steve untuk menyusun ulang budaya perusahaan Xerox.
Pertama, menyadari benar bahwa Xerox adalah Xerox. Ada kebanggaan dalam warisan tentang siapa Xerox dan dari mana Xerox berasal. Bukan hanya teknologi, bukan hanya printer, dan bukan hanya produk Xerox. Ini adalah grup sumber daya karyawan yang dimiliki Xerox. Palo Alto Research Center-lah yang telah menciptakan nilai triliunan dolar di seluruh dunia — tidak hanya untuk Xerox, tetapi juga untuk perusahaan lain. Mereka sangat terkenal di Silicon Valley karena membantu perusahaan dengan produk dan layanan. Anda pergi ke Silicon Valley hari ini, itu masih menjadi salah satu lokasi paling membanggakan yang dikunjungi orang. Ini adalah warisan inovasi Xerox yang membanggakan.
Nomor dua, Xerox memiliki kecerdasan, kemampuan, dan teknologi untuk memposisikan diri selama 100 tahun ke depan. Tidak ada yang menyadari bahwa Xerox melakukan hal-hal seperti AI, machine learning, atau data IoT, tetapi Xerox memiliki lebih dari 7 hingga 8 juta perangkat yang terhubung di luar sana. Xerox berada di dunia IoT. Xerox punya solusi cloud.
Karena itu, Steve mendidik seluruh lingkungan dan basis karyawan tentang apa yang Xerox miliki dan ke mana Xerox akan pergi. Ini adalah hal penting yang harus disadari oleh semua karyawan dan pelanggan, tentang siapa Xerox dan kekayaan yang dimiliki Xerox.
Namun sebuah fakta barikutnya yang disadari oleh Steve adalah bagaimana lima puluh persen tenaga kerja Xerox akan pensiun selama tiga sampai lima tahun ke depan. Lima puluh persen! Bagaimana dapat menciptakan teknisi dalam 30 hari versus teknisi yang berpengalaman 30 tahun? Bagaimana dapat menjembatani kesenjangan pengetahuan yang ada? Dalam hal ini Xerox pun mengandalkan CareAR, dengan augmented virtual reality dengan AI. Sebuah teknologi dengan kecerdasan buatan yang memampukan para teknisi mengetahui persis apa yang terjadi pada mesin Xerox pelanggannya dan tahu benar bagaimana memperbaikinya.
Xerox memang sedang terus memantapkan keberadaannya dengan berbagai inovasi untuk 100 tahun ke depan.