(Business Lounge Journal – News and Insight)
Ada hal yang menarik yang diungkap Presiden Jokowi ketika beliau menjadi keynote speaker dalam acara Kompas100 CEO Forum 2022 di Istana Negara Jakarta pada waktu yang lalu. Sebuah strategi yang sedang diterapkan Presiden Jokowi untuk membuat negara-negara lain dapat bergantung kepada Indonesia.
Seperti yang telah sempat kita bahas bagaimana Presiden Jokowi mengajak kita untuk menarik pelajaran dari apa yang dialami beberapa negara di Amerika Latin. (Baca: Presiden Jokowi: Ambil Pelajaran dari Beberapa Negara di Amerika Latin!) Maka strategi untuk menciptakan ketergantungan yang diungkap Presiden Jokowi ini juga dapat menjadi strategi bisnis yang dapat Anda terapkan pada tahun 2023.
Mencontoh Taiwan dan Korea
Taiwan dan Korea adalah dua negara yang dapat menjadi contoh bagaimana mereka berhasil menciptakan sebuah ketergantungan dari negara-negara lain kepada mereka.
Taiwan dengan teknologinya, saat ini telah berhasil membuat chip sebagai sebuah produk unggulan yang menjadikan negara-negara lain tergantung kepada negara tersebut. Ya, Taiwan memang telah menjadi negara terdepan dalam mengembangkan menufaktur chip semikonduktor. Taiwan telah memulainya sejak tahun 1976 ketika Taiwan sukses membujuk RCA, sebuah perusahaan elektronik besar di Amerika, untuk berbagi ilmunya tentang informasi dan teknologi tentang semikonduktor. Hal ini telah menjadi awal yang mengantarkan perusahaan chip Taiwan dapat bersaing dari segi harga dan keinovatifannya. Sebut saja TSMC yang memiliki pangsa pasar dunia yang sangat besar.
Bahkan Apple pun menjadi key customer atau pelanggan terpenting TSMC. Ketika krisis chip akibat Covid melanda dunia, TSMC ini memprioritaskan supply untuk Apple. Bahkan rela tidak menyuplai pelanggannya yang lain, seperti HiSilicon, AMD, dan Qualcomm. Teknologi chip pun semakin dikembangkannya dan menghasilkan inovasi-inovasi chip lainnya seperti chip 7 nanometer.
Ini baru tentang chip yang dikembangkan oleh Taiwan. Masih ada produk-produk lainnya yang menjadi unggulan Taiwan selanjutnya.
Lalu tentang Korea selatan. Negara ini pun memiliki strategi yang sedikit banyak hampir sama dengan apa yang diterapkan Taiwan. Korea salah satunya telah berhasil memproduksi komponen-komponen digital sehingga perusahaan-perusahaan besar di Amerika, semuanya bergantung padanya.
Dalam sebuah kesempatan, Presiden Jokowi pernah bertanya langsung kepada Presiden Korea Selatan, mengapa Korea Selatan mengembangkan komponen-komponen digital dan membuat negara lain bergantung padanya. Presiden Korea Selatan mengungkapkan bahwa mereka ingin sebuah perubahan. Negara-negara tidak lagi mengikuti jejak negara-negara barat melainkan menjadikan Korea Selatan sebagai acuannya.
Siapa Bergantung pada Indonesia?
Dalam beberapa peristiwa, maka terbukti bahwa dalam beberapa hal ada banyak negara bergantung pada komoditas yang dimiliki oleh Indonesia. Presiden Jokowi beberapa kali memeriksa siapa saja negara yang tergantung pada Indonesia.
Hal ini jelas terlihat ketika pemerintah untuk sementara menghentikan eksport batubara ke luar negeri hanya selama dua minggu, maka ada banyak sekali kepala negara yang menghubungi Presiden Jokowi untuk meminta supaya mendapatkan batubara kembali.
Begitu juga ketika pemerintah menghentikan pengiriman minyak CPO. Ada banyak sekali pertanyaan dari negara lain dan juga dari IMF mengapa Indonesia menghentikan pengiriman. Dalam waktu tersebut, pemerintah memang sedang mengutamakan kebutuhan dalam negeri.
Mental Follower
Ketika Anda mengembangkan sebuah bisnis, memiliki acuan adalah baik. Saya ingin cafe saya berkembang seperti brand ini. Atau saya ingin produk saya dikenal seperti brand itu, dan demikian seterusnya.
Bukan sebuah hal yang buruk jika kita memiliki acuan. Namun perlu untuk mengerti, bahwa menjadi pengikut, berarti akan selalu berada di belakang. Bila kita menaiki anak tangga mengikuti orang yang ada sebelum kita, maka berarti akan terus berada di bawah.
Padahal bisa saja, kita memiliki kekuatan yang besar bahkan keunggulan yang mumpuni untuk bisa berada di depan.
Tetapi sepanjang kita hanya memiliki mental “mengekor” maka kita akan pernah menjadi yang terdepan.
Seperti apa yang kita dapat pelajari dari Taiwan dan Korea. Pada awalnya mereka mengikuti, namun sebuah inovasi dan kegigihan membuat mereka memiliki target untuk mengungguli. Sudah tentu dengan disertai kerja keras yang tidak main-main. Namun semua ini diawali dari sebuah tujuan bahwa tidak selamanya akan menjadi terkemudian.
Memiliki acuan itu baik, namun memiliki mental untuk melompati si “acuan” tersebut adalah keunggulan.
Pentingnya Konsisten
Taiwan mulai meniru RCA pada tahun 1976. Selanjutnya, Taiwan melakukan inovasinya sendiri secara konsisten, hingga berhasil menjadi yang terdepan.
Hal ini tentu saja berkaitan erat dengan seberapa besar dan seberapa dalam visi yang dimiliki. Kegigihan akan membuat Anda mengerahkan segala sesuatu demi tercapainya visi tersebut. Namun penting juga untuk menyadari bahwa visi yang Anda miliki, sedikit banyak akan berkaitan dengan apa yang Anda miliki dan yang dapat Anda kembangkan untuk mendukung visi tersebut.
Dengan demikian sangat penting untuk memiliki visi yang akan terus menerus dipegang teguh dan dikerjakan secara konsisten.
Berkolaborasi
Salah satu yang dapat Anda lakukan di dalam kekonsistenan adalah dengan berkolaborasi dengan banyak pihak. Tidak usah kuatir bahwa ide Anda akan “dicuri” orang. Bagaimana untuk dapat saling berkolaborasi dan terintegrasi memang bukan hal yang gampang. Namun ketika sebuah ekosistem mulai terbentuk, maka segala sesuatunya berjalan dengan sangat gampang.
Kolaborasi akan membantu semua pihak dapat terus konsisten menjalankan visinya. Konsistensi dan kegigihan Anda akan menjadi kekuatan yang luar biasa. Ketika hal ini pun terjadi, maka mulailah terbentuk sebuah ketergantungan dari pasar kepada Anda. Maka tidak perlu bersusah payah untuk mencari pasar, mereka yang akan datang pada Anda secara bertubi-tubi.
Hal ini jugalah yang sedang diciptakan oleh pemerintah. Bagaimana saat ini banyak pihak berbondong-bondong masuk ke industri otomotif terutama industri kendaraan listrik, baik itu sepeda motor listrik ataupun mobil listrik. Ketika kendaraan listrik akan menggantikan lebih dari 50% dari demand dari pasar yang ada, maka sudah dapat dipastikan kebutuhan baterai akan sangat meningkat.
Indonesia sedang menyusun kekuatan industri baterai yang dapat memenuhi kebutuhan besar dunia.
Beberapa hal yang dapat Anda lakukan dalam melakukan kolaborasi bisnis:
Membuat proyek bersama. Ini merupakan cara yang sangat baik untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Ini juga akan membuat satu dengan yang lain saling menginspirasi.
Bertukar Benefit. Hal ini dapat berdampak pada penghematan biaya terutama bila Anda adalah seorang pemula dengan anggaran yang terbatas. Seorang desainer, misalnya, dapat memberikan desainnya kepada mereka yang ahli marketing. Maka sebagai imbalannya, si marketing akan membantu strategi pemasaran.
Promosi Silang dan Co-Branding. Anda dapat melakukan co-branding dengan menggabungkan masing-masing kekuatan untuk saling mempromosikan produk atau layanan. Ini akan menjadi cara yang jitu untuk membangun kesadaran dan menembus pasar yang baru.
Tawaran melakukan pekerjaan bersama. Anda dapat mengajukan penawaran melakukan bisnis bersama. Hal ini tentu saja akan memerlukan usaha patungan formal. Karena itu diperlukan pengaturan ketika satu pihak menjadi kontraktor utama dan yang lainnya sebagai sub-kontraktor. Namun hal ini tentu saja perlu menggunakan jasa pengacara untuk mendapatkan nasihat.
Masih ada banyak hal lainnya yang dapat Anda lakukan dalam melakukan kolaborasi.