(Business Lounge Journal – Global News) Kini bukan hanya Amazon yang mengusung Black Friday, tetapi juga para peritel online lainnya. Memang Amazon-lah yang pertama kali melahirkan konsep ini pada tahun 2010, namun kemudian semakin berkembang hingga saat ini.
Black Friday merupakan hari belanja yang diselenggarakan satu hari setelah perayaan Thanksgiving (26/11) dan dikenal juga sebagai hari pertama untuk berbelanja dalam rangka menyambut perayaan natal. Selain itu, diadakan satu hari setelah Thanksgiving oleh karena hari itu merupakan hari para pekerja kembali ke bekerja. Sehingga hari itu akan dimanfaatkan oleh para peritel online untuk menarik sebanyak-banyaknya pelanggan dengan memberikan penawaran yang menarik.
Namun, seiring dengan berkembangnya banyak tradisi di Amerika, maka Black Friday tidak lagi hanya diselenggarakan pada tanggal 27 November pada tahun ini, melainkan dimulai beberapa hari bahkan satu minggu sebelumnya mengingat pertumbuhan belanja online dan bisnis yang berusaha untuk tetap kompetitif.
Di Inggris, Black Friday menjadi hari belanja online terbesar pada tahun lalu, dengan menghasilkan penjualan mencapai £ 810 juta hanya dalam 24 jam. Sedangkan di AS, penjualan mencapai $ 50.9 miliar selama empat hari dari akhir pekan Thanksgiving (angka ini merupaka angka penjualan baik secara online maupun pengecer fisik).
Dengan besarnya angka yang dicapai, maka tidak heran bila para pengecer berupaya untuk melakukan penelitian sebelum acara ini berlangsung. Terutama untuk mengetahui apakah yang yang menginspirasi para konsumen pada tahun bersangkutan terutama kaum milenium kaya yang sangat dekat dengan dunia online.
Influenster, sebuah komunitas untuk sosial media mewawancarai 6.000 milenium US (18-29 tahun) mengenai rencana belanja mereka untuk Black Friday dan Cyber Monday (Senin berikutnya), dan mendapati bahwa 93% para milenium telah bersiap untuk berbelanja pada akhir pekan. Sebagian besar mereka mengatakan bahwa mereka tidak menikmati untuk berbelanja langsung di toko pada saat Black Friday. Untuk itu mereka telah menganggarkan dana sekitar USD 200 – USD300 (sekitar 3 – lebih dari 4 juta rupiah) untuk berbelanja.
Apakah yang mereka rencanakan untuk dibelanjakan? Tiga terbesar adalah pakaian, kosmetik, dan elektronik. Dengan merek yang paling mereka inginkan adalah Apple.
citra/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana
Image : Business Lounge Journal