(Business Lounge – News & Insight) – Karyawan wanita Tiongkok umumnya menikmati prospek gaji dan promosi yang sama dengan laki-laki, dibandingkan dengan angka rata-rata global, karena pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi dari Tiongkok dan minimnya bakat yang terampil, demikian agen perekrutan Hays mengatakannya dalam survei kemarin dilansir dari Shanghaidaily.
Survei menemukan 80 persen responden di Tiongkok mengatakan dalam perusahaan mereka perempuan dan laki-laki yang punya kapabilitas memiliki peluang gaji yang sama. Hasil survey menunjukkan bahwa dalam hal ini Tiongkok menjadi yang tertinggi diikuti mereka yang berada di Rusia, Australia, Spanyol dan Perancis. Tiongkok membaca juga di atas rata-rata global 64 persen.
Peluang promosi yang sama terlepas dari jenis kelamin, 64 persen responden Cina mengatakan China mengambil tempat ketiga di antara lima pasar. Angka ini lebih tinggi dari rata-rata global 61 persen.
Hays mensurvei sekitar 6.000 responden secara global, dan Tiongkok melaporkan survey ini mencakup 521 responden dimana 55 persennya adalah perempuan.
Simon Lance, managing director Hays Cina, mengkaitkan antara kondisi yang lebih baik di Tiongkok dengan pertumbuhan yang relatif cepat tersebut mampu menciptakan lapangan kerja, dan kurangnya tenaga yang terampil membuka posisi lebih banyak bagi perempuan.
Tapi wanita yang lebih skeptis atas kesetaraan gender daripada rekan kerja mereka yang laki-laki adalah sejumlah 28 persen dari mereka, dibandingkan dengan 13 persen pria, yang berpikir bahwa gaji mereka tidak sama. Juga, 47 persen wanita, dibandingkan dengan 24 persen dari laki-laki, mengatakan bahwa mereka memiliki peluang promosi yang tidak sama.
Sebuah survei terpisah dari 16.361 responden secara nasional oleh 51job.com menemukan hampir seperempat dari laki-laki dan 9,5 persen wanita mengatakan gaji sebelum pajak mereka melebihi 10.000 yuan (US $ 1.613) per bulan.
Arum/Journalist/VMN/BL
Editor: Iin Caratri