(Business Lounge – Business Insight) Salesforce.com memang sedang mendekati Microsoft terkait dengan layanan komputasi awannya. Pada Selasa (5/5), Bloomberg melaporkan bahwa Microsoft sedang mengevaluasi tawaran dari penyedia komputasi awan tersebut, hal ini berdampak dengan melonjaknya saham Salesforce sebanyak 6,4 persen .
Microsoft memang sedang mempertimbangkan untuk menggunakan layanan komputasi awan dan ini memperoleh dukungan dari para investor.
Harga saham Microsoft telah membuat keuntungan yang signifikan selama bulan lalu, sebagaimana perusahaan telah memparkan lebih lanjut tentang bisnis cloud yang akan dimilikinya. Hasil kuartal ketiga fiskal menunjukkan bisnis cloud komersial telah menghasilkan sekitar $ 6,3 miliar setahun pendapatan. Pada konferensi pengembang minggu lalu, Microsoft juga mengungkapkan rencana untuk mengembangkan bisnis itu untuk sekitar $ 20 miliar pendapatan pada tahun 2018.
Tapi mereka memiliki ambisi untuk dapat mencapai lebih, karena perusahaan mengacak untuk bersaing dengan rival.
Bukan hanya Microsoft, Oracle dan Adobe juga secara agresif menggeser bisnis mereka ke model cloud. Microsoft juga bersaing secara langsung dengan penawaran serupa dari Amazon dan Google. Amazon telah menikmati menjalankan layanannya sendiri setelah pada kenyataannya bisnis layanan komputasi awan tumbuh dengan cepat.
Sebelumnya CEO Microsoft Satya Nadella menjabarkan bahwa pergeseran trend pada ‘mobile first, cloud first‘ akan segera terjadi bahkan ia mengklaim bahwa era tersebut akan mendatangkan kebaikan bagi Microsoft meskipun ada banyak rintangan di dalamnya.
Microsoft memang telah melakukan berbagai perkembangan bisnis pada beberapa waktu belakangan ini. Nadella juga telah menargetkan bahwa layanan komputasi awan ini akan mencapai angka US$ 20 miliar atau sekitar 260 triliun rupiah pada tahun 2018. Jumlah itu meningkat cukup signifikan dari nilai transaksi yang berlangsung sekarang sebesar US$ 6,3 miliar atau sekitar hampir 82 triliun rupiah. Saat ini, Microsoft tengah berupaya menghadapi pasar komputer yang lambat dengan tantangan besar dari ruang mobile. Harus diakui bahwa hingga kini sistem operasi mobile Windows Phone buatan Microsoft belum dapat menggungguli platform mobile milik Apple dan Google.
Namun demikian, Nadella tetap optimis bahwa Microsoft akan tetap tumbuh dan berjaya di industri teknologi. Hinggakini, perusahaan yang berpusat di Redmon, Washington itu telah mengembangkan bermacam produk demi mendukung ekosistem Windows yang dimilikinya. “Kami percaya bahwa itu yang akan membantu kita menyalurkan nilai lebih. Ini akan membantu pengembang datang pada platform kami. Itu membuat seluruh sistem ekosistem perangkat Windows jauh lebih sehat,” tandas Nadella.
uthe/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana