Metode Diskonto Arus Kas Mendatang (Discounted Cash Flow Method) Dalam Penilaian Saham

(Business Lounge – Manage Your Finances) Dalam melakukan penilaian saham, dapat digunakan metode diskonto arus kas mendatang berorientasi pada Future Earning (proyeksi pendapatan mendatang) yang dihasilkan berdasarkan proyeksi dikonversi dengan faktor diskonto, sesuai dengan tingkat risiko. Indikasi nilai adalah  total  nilai kini dari pendapatan mendatang tersebut, dengan  asumsi  going concern, yaitu perusahaan berjalan terus walaupun pemilik atau manajemen berganti.

Dasar pemikiran  dari Pendekatan  Pendapatan  (Income  Approach)  adalah bahwa nilai pasar dari suatu perusahaan kurang lebih sama dengan suatu modal yang mempunyai potensi untuk mendatangkan pendapatan.

Jika pendapatan bersih per tahun dianggap stabil selama masa operasional dan bersifat tak terhingga atau terus menerus, maka pendapatan bersih yang dihasilkan pada tahun tertentu  oleh suatu perusahaan dapat dikapitalisasi langsung menjadi nilai dari perusahaan bersangkutan selama tingkat kapitalisasi yang digunakan adalah tingkat kapitalisasi  (yield) yang berlaku umum di pasar perusahaan  bersangkutan.  Metode ini disebut Kapitalisasi Langsung.

Apabila pendapatan dari perusahaan yang akan dinilai tidak dapat dianggap tetap, maka Analisisnya dapat menggunakan Metoda Arus Kas yang didiskontokan atau yang lebih dikenal dengan istilah metode DCF (Discounted Cash Flow). Dengan pendekatan ini, nilai dari suatu perusahaan adalah sejumlah nilai kini dari Net Operasional Income yang akan diperoleh dari hasil operasional perusahaan tersebut termasuk di dalamnya Terminal Value jika pada akhir tahun proyeksi diasumsikan masih terdapat sejumlah pendapatan yang akan berlangsung secara terus menerus dan stabil.

IPO

Diagram mengenai DCF Method ini dapat dilihat sebagaimana gambar dibawah ini.

IPO 2

Pada Analisis yang menggunakan pendekatan pendapatan (Income Approach) melalui Metode Diskonto Arus Kas Mendatang  (Discounted  Cash Flow Method) terdapat tiga pilihan arus kas untuk didiskonto yaitu deviden, arus kas bersih untuk ekuitas dan arus kas bersih untuk perusahaan. Dalam Analisis  saham atas perusahaan  ini, dilakukan pemilihan Free Cash Flow atau Arus Kas Bersih (AKB) untuk perusahaan. Selanjutnya ditentukan tingkat diskonto (discount rate) yang sesuai, penentuan Continuing Value(CV) atau Terminal Value (TV), mendiskonto AKB dan CV/TV dengan tingkat diskonto yang dipilih, untuk memperoleh Total Nilai Kini Arus Kas Bersih.

Untuk kepentingan Analisis saham dengan metode ini yang menjadi basis adalah AKB, maka diperlukan suatu proyeksi terhadap laporan keuangan (projection of financial statement) sebagai prosedur pertama dalam Analisis dan untuk selanjutnya dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Menambahkan  kembali beban penyusutan  dan amortisasi  yang bukan merupakan cash out.

2. Mengurangi cash  flow dengan kebutuhan investasi yang direncanakan dan kebutuhan biaya penggantian aktiva (reserve for replacement).

3. Mengurangi  atau  menambah cash  flow dengan kebutuhan modal kerja sesuai dengan kebutuhan yang diperhitungkan selama tahun proyeksi keuangan.

4. Mencari Continuing Value (CV) atau Terminal Value (TV) di akhir tahun proyeksi dengan mengkapitalisasikan nilai free cash flow di akhir tahun proyeksi  (perpetuity period) dengan cap rate yang sesuai.

5. Mencari nilai sekarang dari setiap free cash flow pada tahun-tahun proyeksi dan Continuing Value (CV) atau Terminal Value (TV).

Penggunaan metode Diskonto Arus Kas Mendatang (Discounted  Cash Flow Method), memiliki kelebihan dibandingkan penilaian dengan cara lain karena memperhitungan nilai masa mendatang dari sebuah bisnis.

Fadjar Ari DewantoFadjar Ari Dewanto/VMN/BD/Regional Head-Vibiz Research Center

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x